Pandemi Korona Perayaan Yadnya Kasada 1942 Berlangsung Tertutup

Perayaan Yadnya Kasada di lereng Gunung Bromo dilakukan secara tertutup di tengah pandemi covid-19 (Foto/Metrotv) Perayaan Yadnya Kasada di lereng Gunung Bromo dilakukan secara tertutup di tengah pandemi covid-19 (Foto/Metrotv)

PPROBOLINGGO : Pelaksanaan yadnya kasada 1942 saka tetap digelar dalam pandemi korona. Hanya saja prosesnya, perayaan yadnya kasada di lereng Gunung Bromo tahun ini tertutup bagi wisatawan dan masyarakat umum. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona atau covid-19.

Perayaan hari raya yadnya kasada berlangsung tertutup bagi warga luar suku tengger di empat Kabupaten, meliputi Malang, Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo. Warga tengger mengaku tak khawatir menggelar upacara ditengah  covid-19 ini karena panitia sudah menerapkan protokol kesehatan. 

"Kami lebih khidmat melangsungkan ibadah saat ini karena tidak terganggu wisatawan," ungkap warga Suku Tengger Suwita Dana Rizki.

Sementara itu pada yadnya kasada tahun ini warga suku tengger mengangkat tiga dukun baru. Dua dukun baru dari Desa Sariwani dan satu dukun baru dari Desa Sapikerep.

"Pengangkatan dukun baru tetap dilakukan karena dukun yang lama sudah sepuh atau tua," tambah Ketua Paruman Dukun Tengger, Sutomo

Bagi masyarakat Tengger, yadnya kasada merupakan ritual sakral yang harus digelar setiap tahun apapun kondisinya. Bahkan, saat bromo erupsi yadnya kasada tetap digelar oleh warga.

"Yadnya kasada merupakan ritual guna mengenang dan menghormati leluhur warga suku Tengger. Yakni Raden Kusuma anak terakhir dari Roro Anteng dan Joko Seger," terangnya. 

Diceritakan,kedua pasangan suami istri itu mengorbankan anaknya dengan cara dilarung ke dalam kawah Bromo untuk menepati janji mereka terhadap sang Hyang Widi, saat Roro Anteng dan Joko seger memohon agar dikarunia anak.

Dengan menggelar yadnya kasada, warga Tengger percaya kehidupan mereka akan lebih tentram dan hasil pertanian lebih melimpah kedepannya. Usai melarung sesaji ke dalam kawah warga kembali ke rumahnya masing-masing.


(ADI)