305 Petasan Meledak, 9 Pemuda Tulungagung Kritis

Polisi melakukan olah TKP di lokasi petasan meledak yang menyebabkan sejumlah korban (Foto / Metro TV) Polisi melakukan olah TKP di lokasi petasan meledak yang menyebabkan sejumlah korban (Foto / Metro TV)

TULUNGAGUNG : Sebanyak 350 buah petasan meledak saat sedang diracik di salah satu rumah warga di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Senin 10 Mei 2021. Sebanyak sembilan pemuda dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar serius di sekujur tubuh.

Bahkan 5 dari 9 pemuda yang dilarikan ke RSUD dr Iskak kondisinya kritis dan belum sadarkan diri. Luka bakar yang mereka alami mencapai 50 persen, terutama di bagian paha, selangkangan, tangan serta wajah.

"Kondisi pasien sangat buruk sehingga harus mendapat tindakan (kedaruratan medis) di ruang red zone IGD," kata Kasi Humas RSUD dr Iskak Tulungagung Moch Rifai, Selasa 11 Mei 2021.

Peristiwa ledakan itu sendiri terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Pengakuan salah satu korban yang masih sadarkan diri menunggu perawatan lanjutan di IGD RSUD dr Iskak, MZA, insiden terjadi saat mereka melakukan tahap akhir pembuatan petasan Idul Fitri.

"Ada satu petasan yang meledak saat dilakukan penutupan sumbu dan menyambar ratusan buah petasan lainnya yang sedang kami rakit," tutur MZA di bagian wajah, tangan dan di beberapa bagian tubuh.

MZA sedikit lebih beruntung dibanding lima rekannya yang masih kritis dan dirawat di red zone IGD. Luka bakarnya tidak terlalu serius. Dia berada di radius sekitar tiga meter dari pusat ledakan sehingga terhindar dari kefatalan.

"Ada banyak yang terlibat dalam pembuatan petasan ini. Semua ikut buat, namun yang paling parah ya yang ada di titik pusat ledakan tadi," katanya.

Disebutkan, total ada 305 buah petasan mereka buat. Ukurannya bervariasi, mulai seukuran pipa PVC satu dim, hingga lingkar pipa 4 dim. Petasan-perasan besar itu telah dibuat/diproduksi sejak awal puasa.

"Sebagian sudah ada yang kami ujicoba ledakkan, dan sisanya ada 205 buah yang tadi malam kami isi bubuk petasan dan dilakukan penutupan lubang di bagian pangkal sumbu," katanya.

Rencananya, petasan-petasan besar itu akan diledakkan pada malam di akhir (bulan) Ramadhan dan pada pagi hari setelah sholat Ied, hari pertama Lebaran. Sayangnya, petasan-petasan berbahan kertas itu meledak lebih dulu saat tahap akhir perakitan.

Sumber warga di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung menyebut suara ledakan terdengar keras dan seperti bersahutan (beruntun). Rumah yang digunakan meracik/merakit petasan bahkan ikut rusak parah.

"Data korban masih kami inventarisir. Pagi ini olah TKP (tempat kejadian perkara) kami lakukan untuk mengetahui kronologi dan penyebab pasti ledakan," kata Kapolsek Rejotangan AKP Heri Purwanto.

 


(ADI)