Eri Cahyadi Ingin Pengerjaan Saluran Air dan Sudetan Cepat Diselesaikan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat inspeksi pengerjaan saluran di Jalan Karah Agung, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Senin (26/9/2022). ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat inspeksi pengerjaan saluran di Jalan Karah Agung, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Senin (26/9/2022). ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengevaluasi pengerjaan saluran air dan sudetan di sejumlah wilayah setempat supaya tepat waktu atau sebelum datangnya musim hujan. Hal itu merupakan arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi supaya pengerjaan saluran air dan sudetan dikebut menjadi bahan evaluasi bagi timnya.

“Evaluasi yang dilakukan salah satunya adalah soal jam pengerjaan saluran,” kata Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya, dikutip dari Antara, Selasa, 27 September 2022.

Tak hanya itu, pihaknya pun akan evaluasi penyedia jasa, saat tak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak maka akan mendapatkan sanksi.

Eko menuturkan, kini DSDABM Surabaya tengah mengerjakan saluran dan sudetan di 55 titik rawan genangan atau banjir. Di antaranya adalah di kawasan Jalan Ahmad Yani dan di tengah kota sekitar Jalan Panglima Sudirman, serta Jalan Embong Kenongo. 

Juga, di kawasan Kecamatan Jambangan, mulai dari Jalan Karah, Jalan Kebonsari, Jalan Ketintang sisi barat dan sekitarnya. Sementara itu, di wilayah Kecamatan Gayungan, ada di Jalan Menanggal dekat gedung Graha Pangeran dan Jalan Ahmad Yani.

“Kami juga sedang melakukan pembangunan dan peningkatan kapasitas rumah pompa,” katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ketika inspeksi pengerjaan saluran di Jalan Karah Agung, Kecamatan Jambangan pada Senin, 26 September 2022 menginginkan pengerjaan saluran dan sudetan itu dikebut pengerjaannya pada pagi atau siang hari supaya lebih cepat selesai. Menurutnya, saat saluran tersebut dikerjakan pada malam hari tak akan efektif.

“Kalau mangkrak begini dilihat orang tidak pantas. Ngerjakan kok nunggu malam, tidak masuk akal,” tuturnya.

 

BACA: Wali Kota Surabaya Dorong Anak Usia 2-4 Tahun Masuk PAUD


(SUR)

Berita Terkait