BMKG Ingatkan untuk Waspadai Hujan Lebat Satu Pekan ke Depan

Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Senin (15/4/2024). (ANTARA FOTO/Anas Padda/aww) Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Senin (15/4/2024). (ANTARA FOTO/Anas Padda/aww)

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini untuk mewaspadai cuaca ekstrem hujan lebat dengan angin kencang. Hujan diperkirakan akan melanda beberapa daerah di Indonesia selama sepekan ke depan atau mulai hari ini hingga 21 April 2024.

Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani mengatakan cuaca ekstrem yang akan berlangsung selama satu pekan itu diperkirakan dapat terjadi di sebagian besar Sumatra, terutama bagian pesisir barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan.

Selain daerah tersebut, hujan juga berpotensi mengguyur Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, pesisir utara Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.

"Kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, khususnya yang bertempat tinggal daerah rawan bertopografi pegunungan, tebing," ucap Andri dikutip dari Antara, Selasa, 16 April 2024.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan penyebab cuaca ekstrem ini adalah aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang kemudian dapat menyebabkan hujan selama sepekan.

Berdasarkan analisa BMKG, fenomena tersebut antara lain adalah aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprediksi aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Adapun gelombang atmosfer Kelvin yang diperkirakan aktif di wilayah Sumatra dalam satu pekan kedepan sehingga dapat memicu awan hujan di daerah tersebut.

"Lalu diketahui pula bahwa sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua," ucapnya.

Beberapa sirkulasi tersebut menurutnya membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, Laut Seram dan dari Papua Barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.

"Labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia sehingga kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut lah yang menimbulkan potensi kebencanaan," ujarnya.


(SUR)

Berita Terkait