Jatim Jadi Lokasi Pemantauan Hilal Terbanyak di Indonesia

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Menjelang bulan suci Ramadan, Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI Jakarta, Rabu 22 Maret 2023. Tercatat ada 124 lokasi titik pemantauan hilal yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. Dari 124 titik tersebut, yang spesial kali ini adalah 27 titik di antaranya berlokasi di wilayah Jawa Timur.

Jumlah tersebut menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan lokasi pemantauan hilal terbanyak di Tanah Air, yang kemudian disusul oleh Provinsi Sumatera Barat sebanyak 21 titik pemantauan. Merespon data tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengucapkan bersyukur. Menurutnya, hal ini menjadi bukti semangat dan antusiasme warga, pakar, dan ahli ilmu falakiyah Jatim menyambut dan memastikan masuknya bulan suci Ramadhan.

Dia menyampaikan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah melakukan Rukyatul Hilal, khususnya yang mengambil posisi rukyat di JawaTimur. "Dari 124 titik seluruh Indonesia, 27 di antaranya di Jawa Timur. Tentu ini adalah hal yang luar biasa dan patut kita syukuri," ucap Khofifah.

Menurut Khofifah, hal ini menandakan antusiasme dan keguyuban masyarakat. "Ini menandakan antusiasme dan keguyuban masyarakat dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan," tuturnya.

baca juga : Warga Desa Suger Kidul Jember Puasa Ramadan Lebih Awal

Ke 27 titik pemantauan tersebut, dijabarkan Gubernur Khofifah terpencar di seluruh penjuru Bumi Majapahit. Selain itu, lokasi yang dijadikan titik pantau juga terbilang sangat variatif. Mulai dari tempat peribadatan, sekolah, perkantoran, hingga tempat wisata alam.

Lokasi tersebut, di antaranya Masjid Al Hikmah Puger Kabupaten Jember, Pantai Srau Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan, POB Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Kabupaten Jombang, Pantai Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang, Pantai Gebang Bangkalan, dan Pelabuhan Taddan Sampang.

Kemudian, ada pula Pantai Pancor, Pantai Plengkung, Gumuk Klasi, Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso, MAN 3 Kediri Kandangan, dan Bukit Gandrung Tanggulasi Medowo Kandangan Kediri, Bukit Banjarsari Wonotirto Kabupaten Blitar, dan Observatorium Jokotole IAIN Madura Pamekasan. Titik pantau juga terdapat di Gunung Sekekep Pulung, Ibnu Syatir PP Al Islam Joresan, Watoe Dhakon Observatory Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, Observatoruim Darul Huda Mayak Ponorogo, Lereng Gunung Pandan, Saradan Kabupaten Madiun, Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.

Selain itu, juga di Pantai Tanjung Kodok Lamongan, Bukit Wonocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, Bukit Condro Dipo Kebomas Gresik, Pelataran Command Center lt 9 Kominfo Gedung Pemkab Malang, Pantai Taneros Kecamatan Ambunten, Kabuparen Sumenep, dan Menara Rukyatul Hilal Desa Banyururip Kecamatan Senori Kabupaten Tuban.

Berdasarkan hasil rukyatul hilal yang telah dilakukan tersebut, selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan pada Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H yang digelar sore ini. Mengutip dari siaran pers Kemenag RI, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan bahwa secara hisab, semua sistem sepakat ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H sekitar pukul 00.23 WIB. Namun, untuk kepastian penentuan awal puasa, dia menekankan bahwa masih akan menunggu hasil sidang isbat yang rencananya digelar pada Rabu 22 Maret 2023, pukul 17.00 WIB.

 


(ADI)

Berita Terkait