Gelorakan Piala Dunia U-20, Menpora Tutup Kompetisi Juggling di Surabaya

Menpora Zainuddin Amali hadir di penutupan  Youth Fun Juggling Competition 2020. (ft/clicks) Menpora Zainuddin Amali hadir di penutupan Youth Fun Juggling Competition 2020. (ft/clicks)

 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menutup rangkaian ajang Youth Fun Juggling Competition 2020 di Surabaya, Sabtu 12 Desember 2020.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mengatakan Kota Pahlawan sengaja dipilih sebagi lokasi pamungkas karena akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang.

"Acara ini sekaligus untuk mengajak masyarakat yang ada di enam kota supaya bisa mempersiapkan diri untuk mempersiapkan menyambut satu perhelatan besar yang Insyaallah akan dilaksanakan pada Mei dan Juli 2021 mendatang," kata Zainuddin kepada wartawan.

Sebelum ditutup di Surabaya, ajang yang diinisiasi Kemenpora dengan  menggandeng PSSI itu diikuti para pesepak bola usia dini di 36 kota, termasuk wilayah yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Yakni Jakarta, Bandung, Palembang, Solo dan Bali.


Selain itu, di tengah keringnya event sepak bola nasional, Youth Fun Juggling Competition hadir memberikan angin segar. Maklum, situasi pandemi covid-19 membuat banyak event olahraga terhenti.
 
"Ini juga menjadi pengisi waktu buat anak-anak muda kita yang punya keinginan minat bakat di sepak bola. Tetapi dengan situasi pandemi sekarang ini belum bisa melakukan latihan di lapangan," kata menteri berusia 58 tahun itu.
 
"Karena itu, kami kreasi supaya bisa mengisi waktu mereka dan juga sekaligus menjadi implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional," tambahnya.
 
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan dipilihnya Kota Pahlawan sebagai penutup karena menyimpan potensi yang sangat besar. Geliat sepak bola di Surabaya dan Jawa Timur dikatakannya terus berkembang meski tidak ada kompetisi.
 
"Terima kasih kepada bapak Menpora yang sudah menutup rangkaian acara ini di Surabaya. Bagi saya, Jatim paling bagus dalam pembinaan sepak bolanya. Selain itu, acara ini mengingatkan kepada publik bahwa potensi sepak bola cukup besar," ungkapnya.
 
Pada acara di Surabaya ini belum ada yang memecahkan rekor juggling selama 37 menit. Waktu terlamanya dicatatkan M. Abel BT dari SSB Maesa dengan 4 menit 58 detik. Sementara di posisi berikutnya ada Andri Sehera (3 menit 3 detik) dan Mahmusin Halim (2 menit 18 detik)


(TOM)

Berita Terkait