Petani Sumenep Ekspor Bawang ke Belanda

Petani di Sumenep, Jawa Timur, bisa ekspor bawang ke Belanda usai mendapat pendampingan melalui program UPLAND Project Kementerian Pertanian. Dokumentasi/ istimewa Petani di Sumenep, Jawa Timur, bisa ekspor bawang ke Belanda usai mendapat pendampingan melalui program UPLAND Project Kementerian Pertanian. Dokumentasi/ istimewa
Sumenep: Petani Sumenep yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) mendapat arahan untuk menjadi petani bawang yang telaten. Dengan pendampingan program UPLAND Project Kementerian Pertanian, petani berhasil menembus pasar Belanda.

Ketua Kelompok Tani PT PIR, Marsito, menyampaikan kebahagiaan petani karena bawang mereka kini diekspor. "Kan dari dulu bawang kami enggak pernah diekspor, cuma pasar-pasar lokal saja dan alhamdulilah merasa bahagia," kata Ketua Kelompok Tani PT PIR, Marsito, di Sumenep, Minggu, 17 Desember 2023.

Marsito menyebut kelompok tani diajak UPLAND Project Kementerian Pertanian untuk menanam bawang dengan bantuan dua ton bibit di dua hektare lahan. Kegiatan tersebut melibatkan enam orang dari 25 anggota kelompok tani.

Marsito memproses bantuan UPLAND Project dengan menggunakan teknologi modern seperti sprinkler, berbeda dengan metode manual yang umumnya digunakan.

Marsito memberikan apresiasi terhadap kualitas bibit bawang dan pendampingan lima petugas penyuluh lapangan (PPL) yang membantu kelompok dalam berbagai aspek pertanian. Kegiatan dilakukan mulai dari penanaman hingga mengatasi penyakit dan hama.

Saat panen, hasilnya melampaui ekspektasi dengan rasio bibit dan panen 1:12. Namun, setelah panen, harga bawang di pasar turun.

Petugas UPLAND Project Kementerian Pertanian mengarahkan kelompok tani untuk mengolah bawang menjadi bawang goreng, mencegah penurunan harga dan meminimalkan kerugian.

Produk bawang goreng hasil produksi kelompok tani ini berhasil diekspor ke Belanda melalui program UPLAND Project, membawa dampak positif bagi perekonomian petani.

Meski harga bawang di pasaran turun, kontrak senilai 400 ribu dolar AS telah dijalin dengan PT Ben Helen Trading Belanda selama lima tahun, memberikan stabilitas ekonomi untuk kelompok tani.

Pengelola UPLAND Project Kementan, Farakka Sari, menegaskan bahwa keberlanjutan usaha agribisnis bawang perlu didukung oleh kelembagaan yang baik, sambil berharap program ini dapat terus meningkatkan kegiatan pertanian di dataran tinggi secara komprehensif.


(SUR)

Berita Terkait