Konsumsi Meningkat, Kuoata Pertalite dan Solar Ditambah

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

JAKARTA : Pemerintah telah menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar pada awal Oktober 2022. Langkah tersebut dilakukan karena adanya potensi konsumsi BBM bersubsidi yang melebihi kuota pada tahun ini.

"Kuota akan ditambah," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, Senin 3 Oktober 2022.

Sementara Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengungkapkan, penambahan kuota berlaku sejak 1 Oktober 2022. Dia memaparkan, penambahan kuota Pertalite sebanyak 6,86 juta kiloliter (KL) dari kuota awal 23,05 juta KL. Sedangkan untuk BBM Solar subsidi, dari kuota awal tahun ini sebanyak 14,9 juta KL, ditambah 2,93 juta KL.

"Kuota baru, Solar menjadi 17,83 juta KL, Pertalite menjadi 29,91 juta KL," ujar Erika.

Pertamina mencatat, penyaluran Pertalite hingga Agustus 2022 sudah mencapai 19,5 juta KL, dari kuota 23,05 juta KL atau tersisa 3,5 juta KL. Sedangkan, penyaluran solar hingga Agustus 2022 mencapai 11,4 juta KL dari kuota sebesar 14,9 juta KL atau tersisa 3,5 KL.

Jika jumlah rata-rata konsumsi BBM nonsubsidi masyarakat Indonesia per bulan adalah jumlah penyaluran pada Agustus 2022 dibagikan delapan bulan. Maka untuk rata-rata konsumsi Pertalite 2,4 juta KL per bulan, dan Solar 1,4 juta KL per bulan.

Baca juga : DPR Sesalkan Penyelenggara Liga 1 yang Abaikan Rekomendasi Polri Soal Potensi Kerusuhan

Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah menambah kuota Pertalite dan Solar sering dengan keputusan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada akhir pekan lalu. Dia mengatakan, penambahan kuota Pertalite dan Solar dilakukan menyusul laju konsumsi masyarakat yang melampaui proyeksi awal tahun.

“Setelah ada kenaikkan harga (BBM), kita estimasikan subsidi energi sekitar Rp650 triliun, itu sudah kita hitung menggunakan volume yang baru,” ucapnya.


(ADI)

Berita Terkait