Pinjaman Online Guru TK Malang, Walikota Bantu Cari Solusi

ML menunjukkan bukti teror dari debt collector dari pinjaman online yang ia lakukan (Foto / Istimewa) ML menunjukkan bukti teror dari debt collector dari pinjaman online yang ia lakukan (Foto / Istimewa)

MALANG : Kasus guru TK yang diteror debt collector dari pinjaman online mendapat sorotan dari banyak pihak, termasuk Wali Kota Malang Sutiaji. Saat ini Pemkot Malang mencoba memberikan solusi atas persoalan yang dialami guru tersebut hingga sampai kehilangan pekerjaan setelah 13 tahun mengabdi.

Sutiaji mengatakan, Pemkot Malang tengah menelusuri dan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengunjungi kediaman guru TK perempuan yang diteror debt collector pinjaman online.

"Untuk mengetahui persoalannya, kami tengah menelusuri yang bersangkutan dengan bertemu secara langsung. Siang tadi, sama kepala OJK mau kunjungi kediamannya," kata Sutiaji, Rabu 19 Mei 2021.

Baca Juga : Pinjol Rp2,5 Juta Menjadi Rp40 Juta, Guru TK Diteror Hingga Nyaris Bunuh Diri

Dia mengaku telah mengetahui persoalan yang dihadapi sang guru dan tengah mencari jalan keluar. Pihaknya juga bakal memberikan pendampingan kepada guru berinisial SM tersebut hingga persoalan pinjaman online ini selesai.

"Dengan bertemu, kita bisa mengetahui apa persoalannya. Berapa pinjamannya, di mana saja. Itu ilegal apa legal. Terus dicarikan solusi untuk diselesaikan. Kami (Pemkot Malang) siap membantu dan mendampingi yang bersangkutan, tentunya mencarikan jalan keluar yang terbaik," katanya.

Dia berharap bisa segera bertemu dengan sang guru dan menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Dalam kesempatan itu, Sutiaji juga mengimbau masyarakat agar tak tergoda dengan iming-iming pinjaman online. Apalagi jika pinjaman online yang ditawarkan tidak terdaftar di OJK atau ilegal.

"Apabila membutuhkan pembiayaan, masyarakat jangan mudah pinjam online, apalagi yang ilegal karena banyak merugikan," tuturnya.

Baca Juga : Jangan Coba-Coba! 4 Risiko Terburuk Pinjaman Online

Seperti yang diketahui, guru berinsial SM diteror oleh debt collector pinjaman online, hingga nyaris bunuh diri. Tak hanya itu, dia kini juga harus kehilangan pekerjaan sebagai guru TK akibat teror 24 jam dari debt collector. Padahal dia terpaksa meminjam uang di pinjaman online untuk biaya kuliahnya yang diminta pihak sekolah.  

Baca Juga : Awas Tertipu! Ini 138 Pinjaman Online yang Berizin dan Terdaftar

SM harus menempuh pendidikan perkuliahan setelah tempat dia bekerja sebagai guru TK menyaratkan guru kelas minimal S-1, setelah dirinya mengabdi sebagai guru 13 tahun. Saat memasuki semester 9, Melati kesulitan membayar biaya semester yang mencapai Rp2,5 juta karena dia hanya menerima Rp400.000 sebulan. Biaya inilah yang disebut harus dibayarkan untuk syarat memperoleh syarat memperoleh gelar sarjana.

 


(ADI)

Berita Terkait