Setelah Jombang, Seorang Siswa MI di Magetan Meninggal Usai Vaksin

Proses vaksinasi pelajar di Surabaya (Foto / Metro TV) Proses vaksinasi pelajar di Surabaya (Foto / Metro TV)

MAGETAN : Kasus kematian pelajar usai divaksin kembali terulang. Setelah 2 anak di Jombang, kali ini giliran seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Magetan. Korban ialah MRZ (10), Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Magetan, dr Rohmat Hidayat menjelaskan korban mengikuti vaksin pada 27 Desember 2021. Kemudian sehari setelahnya atau tanggal 28 Desember MRZ dilaporkan meninggal. Pihaknya belum bisa memastikan apakah meninggalnya MRZ itu karena vaksin atau tidak.

"Saat ini masih dalam penelurusan untuk memastikan penyebab pasti kematian korban," katanya, Selasa 4 Januari 2022.

Menurutnya, MRZ melakukan vaksinasi di MI Belotan dengan screening terlebih dahulu sesuai aturan. Hasilnya, tidak ada komorbid dan dinyatakan sehat serta layak vaksin. Sehingga MRZ mendapatkan vaksin jenis Sinovac.

Setelah divaksin, MRZ dioberservasi selama 15 menit dan dia tidak mengeluhkan apapun, sehingga diperbolehkan pulang. "Sampi di rumah juga tidak ada keluhan. Makan, minum dan bermain seperti biasa," jelas dr Rohmat.

Baca Juga : Lagi, Bocah SD Jombang Meninggal Usai Vaksin

Sehari setelahnya, MRZ masuk sekolah. Korban sempat bermain game di handphone bersama teman-temannya hingga akhirnya tiba-tiba jatuh. "Posisi jatuhnya gimana itu yang saya belum tahu. Tapi setelah jatuh tidak ada yang menolong. Teman-temannya berpikir hanya bercanda, karena si anak ini sering ngeprank," ungkap dia.

Karena MRZ tidak kunjung bangun, kedua orangtuanya lalu dipanggil ke sekolah. Saat dibawa ke rumah sakit, dia sudah dinyatakan meninggal dunia. "Jadi sampai sekarang belum ada kesimpulan. Secara waktu memang sebelumnya divaksin. Tetapi belum tentu karena vaksin. Karena sebelumnya dia jatuh. Bisa saja ada luka benturan," papar dr Rohmat.

Dia membeberkan, sampai saat ini, di Magetan ada 15 ribu anak berusia 6-11 tahun yang sudah divaksin dari target 53 ribu. "Sebenyak 15 ribu itu tidak ada keluhan vaksin," tandasnya.

 


(ADI)

Berita Terkait