ITS Buka Prodi Teknologi Kedokteran, Ini Ruang Lingkupnya

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka program studi (prodi) baru untuk jenjang sarjana (S1) yakni teknologi kedokteran yang merupakan pengembangan dari prodi teknik biomedik mulai tahun ajaran 2022/2023 ini. Prodi teknologi kedokteran ini nantinya akan berada di bawah naungan Departemen Teknik Biomedik.

"Selain teknik telekomunikasi, ITS juga membuka prodi baru teknologi kedokteran melalui jalur mandiri dan kemitraan mulai tahun ini," kata Rektor ITS Mochamad Ashari, Jumat 10 Juni 2022.

Guru besar Teknik Elektro ini menambahkan, ITS harus bisa memperluas bidang keilmuannya, tidak hanya di bidang teknologi dan sains tetapi juga di bidang kesehatan. Bidang kesehatan tidak hanya prodi kedokteran, tetapi juga teknologi kedokteran.

"Selain teknologi kedokteran, ke depannya ITS juga akan meluncurkan prodi rumpun kesehatan lainnya," kata Ashari.

Sementara itu, Kepala Departemen Teknik Biomedik Achmad Arifin menginformasikan bahwa disiplin ilmu teknologi kesehatan di ITS sudah dicetuskan sejak tahun 1984. Kemudian ITS memulai membuka departemen disiplin ilmu teknologi kesehatan pertama yakni teknik biomedik. Pada tahun 2022, teknik biomedik berkembang dengan terbentuknya prodi teknologi kedokteran.

Baca juga : Hebat, Anak Petani di Ponorogo Dapat Beasiswa di 3 Kampus Luar Negeri

Arifin menekankan perbedaan teknik biomedik dengan teknologi kedokteran yakni implementasi disiplin ilmu tersebut. Teknik biomedik memiliki ranah pembuatan dan pengembangan aspek teknologi dan riset, sedangkan teknologi kedokteran lebih ke ranah pengaplikasian teknologi yang dibuat.

"Karena masih serumpun, para siswa yang tertarik pada elektronika dan kesehatan dapat mengikuti seleksi kemitraan dan mandiri ITS," katanya.

Rencananya, angkatan pertama prodi S1 teknologi kedokteran akan berjumlah 40 mahasiswa dengan menggunakan gedung Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB) untuk menjalankan kuliah nantinya. Selain itu, laboratorium kedokteran seperti anatomi dan fisiologi bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, sementara untuk laboratorium mata kuliah fisika, kimia, dan biologi berlokasi di ITS.

Lebih lanjut, Arifin membeberkan bahwa gambaran perkuliahan mahasiswa Teknologi Kedokteran di ITS. Pada tahun pertama, kurikulum yang digunakan mirip dengan Teknik Biomedik. Kemudian pada tahun kedua hingga tahun akhir, mahasiswa akan difasilitasi untuk lebih banyak praktik langsung bersama dokter, seperti pengoperasian alat kesehatan secara langsung kepada pasien.

Arifin berharap, dengan dibentuknya prodi S1 Teknologi Kedokteran dapat merealisasikan visi ITS yakni pemanfaatan teknologi pada kesehatan. Selain itu, harapannya bagi mahasiswa S1 Teknologi Kedokteran adalah keahlian yang dipelajari dapat dijadikan bekal ilmu untuk dapat mengabdi kepada masyarakat.

"Dengan begitu, cita-cita pendiri ITS untuk melayani kesehatan melalui teknologi dapat tercapai," katanya.


(ADI)

Berita Terkait