Covid-19 Menggila, Persebaya Gundah Nasib Liga 1

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi saat perkenalan pemain baru musim ini. (ft/persebaya) Manajer Persebaya, Candra Wahyudi saat perkenalan pemain baru musim ini. (ft/persebaya)

SURABAYA: Kabar PPKM Darurat diperpanjang, membuat Manajemen Persebaya Surabaya gundah. Tim berjuluk Bajol Ijo itu meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan kepastian terkahir kompetisi Liga 1.  

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi mengatakan pihaknya sudah berkirim surat resmi ke LIB. Intinya, meminta LIB memberikan keputusan definitif terkait nasib Liga 1.

"Jangan biarkan mengambang seperti musim lalu. Ujungnya,  kompetisi tidak jalan,” tegasnya.   

Surat Persebaya itu dikirim sebagai balasan dari surat LIB nomor 130/LIB-KOM/VII/2021. Surat tanggal 14 Juli 2021 ini,  berisi  informasi penundaan  kompetisi Liga 1 pada Agustus 2021.  

“Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa kompetisi ditunda pada Agustus 2021 atau setidak-tidaknya sampai grafik Covid-19 melandai. Kami menilai pernyataan ini tidak jelas. Apa paramaternya? Apa dasar menilai grafik Covid-19 melandai?  Misalnya, dikatakan melandai jika angka kasus harian di bawah 10 ribu. Sementara situasi sekarang lebih dari angka itu. Tanpa parameter yang jelas, kita tidak bisa mengukur, ” bebernya.

BACA: Fortes, Striker Anyar Arema Ditarget Jadi Top Skor

Ditambahkan Candra, kegagalan menggelar kompetisi tahun lalu seharusnya menjadi pelajaran. Tidak tegasnya LIB memutuskan sikap membuat situasi mengambang yang pada ujungnya ternyata tidak ada kompetisi.

“Jangan sampai hal yang sama terulang tahun ini. Jika sampai akhir Agustus 2021 belum ada kepastian, kami mengusulkan segera diputuskan nasib kompetisi secara definitif. Ini lebih baik daripada membiarkan mengambang tanpa kepastian,”ujarnya.

Kalaupun  Agustus bisa jalan, Persebaya berharap kompetisi  tidak molor. Tetap berakhir pada Maret 2022, seperti yang dijadwalkan semula.  Ini berkait dengan  durasi kontrak pemain. Begitu juga dengan sponsor.  Kalau sampai molor, tentu akan memberi beban tambahan bagi klub.

“Masih sangat memungkinkan untuk menggelar kompetisi pada periode Agustus 2021 sampai Maret 2022. Salah satu opsinya bisa dengan memangkas masa jeda antar series saat kompetisi berjalan dengan sistem semi bubble to bubble. Memampatkan jadwal dari satu pertandingan setiap minggu, menjadi tiga pertandingan dalam dua minggu juga bisa dilakukan dan masih sangat memungkinkan. Mengacu pada Piala Menpora 2021,”sarannya.


(TOM)

Berita Terkait