Nekat, Pria di Mojokerto Ini Sayat Leher di Depan Istri

MA dibawa ke rumah sakit usai menyayat lehernya dengan cutter (Foto / Metro TV) MA dibawa ke rumah sakit usai menyayat lehernya dengan cutter (Foto / Metro TV)

MOJOKERTO : Seorang pria, warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, nekat menyayat lehernya dengan pisau cutter. Sang istri yang melihat aksi suaminya berinisial AM (61) itu pun langsung menjerit histeris.

Kapolsek Gedeg AKP Edy Purwo mengatakan, aksi percobaan bunuh diri itu terjadi di rumah AM yang diduga karena depresi lantaran sakit yang tak kunjung sembuh. Akibat sayatan pisau cutter, leher AM luka serius. Beruntung, aksi nekatnya diketahui oleh sang istri. AM langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Keterangan dari keluarga, korban ini diduga mengalami depresi karena penyakit diabetes kering yang tak kunjung sembuh," kata Kapolsek Gedeg usai mengecek kondisi korban di RSUD Basoeni, Mojokerto Selasa 20 Juli 2021.

BACA JUGA : Korban Tewas Laka Maut Tuban Bertambah Jadi 4 Orang

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, selama ini AM banyak menghabiskan waktu di Surabaya. Di Kota Pahlawan itu, AM mengais rupiah sebagai tukang tambal ban. Namun beberapa bulan ini dia menderita sakit diabetes.

"Sejak seminggu kemarin korban ini pulang karena sakit-sakitan. Mungkin karena jenuh atau depresi tidak sembuh-sembuh, korban nekat mau mengakhiri hidupnya dengan menyayatkan cuttet pada lehernya," katanya.

Beruntung aksi nekatnya diketahui oleh sang istri dan langsung berteriak minta tolong. Sejumlah warga yang mendengar teriakan itu pun heboh dan mendatangi rumah AM. Ketika itu, warga sudah mendapati AM dalam kondisi bercucuran darah. Warga kemudian membawa AM ke RSUD Basoeni Mojokerto.
"Untuk saat ini korban sudah mendapatkan pertolongan dan nyawanya sudah tertolong. Kami masih minta keterangan kepada pihak keluarga terkait untuk memastikan penyebab upaya bunuh diri ini," kata Edy.
Sementara itu Santoso (31) putra korban mengaku, ayahnya sejak seminggu terakhir pulang ke rumah karena kondisi kesehatannya memburuk. Menurutnya, sang ayah diduga tertekan karena penyakitnya tersebut sehingga memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara mengenaskan itu.

"Ibu saya yang pertama lihat kondisi bapak. Ibu langsung jerit-jerit minta tolong ke tetangga. Ya mungkin karena sakit itu," kata Santoso.


(ADI)

Berita Terkait