Korban KMP Yunicee Disambut Tangis Kelurga

Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Ariana Niken Permatasari tiba di rumah duka (Foto / Metro TV) Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Ariana Niken Permatasari tiba di rumah duka (Foto / Metro TV)

BANYUWANGI : Suasana duka menyelimuti keluarga Ariana Niken Permatasari, salah petugas loket Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi korban meninggal tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee. Korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan suami istri, Hariyanto dan Istianah. Korban tinggal bersama keluarganya di Lingkungan Krajan, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Setelah dievakuasi dan diidentifikasi, jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka. Saat jenazah datang hingga pemakaman, isak tangis keluarga tak terbendung, termasuk Istianah, ibu korban. "Anak saya cantik Pak. Teman-teman kantornya memanggil dia si cantik. Sekarang meninggal dunia," ucap Istianah sambil terus menangis.

Tak banyak cerita dari Istianah tentang sosok korban. Sebab Istianah dan keluarga besarnya masih berkabung. Jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum Dusun Krajan, setelah disalatkan di Masjid Baitul Huda, dusun setempat.

BACA JUGA : Lakukan Pencarian Korban KMP Yunicee, Petugas Temukan Ini

Diketahui, KMP Yunicee berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa 29 Juni 2021 sekitar pukul 17.15 WIB. Kapal tenggelam saat akan bersandar di pelabuhan. Berdasarkan manifes kapal, ada 53 penumpang di dalam kapal yang terdiri atas 12 ABK dan 41 penumpang.


(ADI)

Berita Terkait