Viral Kasus Relawan Tendang Sesajen, Alissa Wahid : Dunia Milik Sampeyan?

Cuitan Alissa Wahid yang mengomentari terkait kasus pria yang tendang sesajen di Gunung Semeru (Foto / Istimewa) Cuitan Alissa Wahid yang mengomentari terkait kasus pria yang tendang sesajen di Gunung Semeru (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Kasus relawan yang membuang sesajen di Gunung Semeru mendapat respon berbagai pihak. Salah satunya, putri sulung Presiden Republik Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Alissa Qutrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid. Menurutnya, aksi tersebut dinilai aneh.

Melalui akun twitternya, @AlissaWahid, Alissa menyanyangkan aksi pria tersebut. "Menyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang menyakini, itu yang tidak boleh. Repot memang kalau ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," kata Alissa Wahid.

Alissa Wahid ini juga menyinggung tentang kalimat 'dunia milik Allah' itu apa sama dengan dunia milik sampeyan, mas?. "Allah yang menciptakan keberagaman, terus sampeyan yang berhak memberantas yang beragam itu atas nama "dunia milik Allah"?.

Baca Juga : Polisi Buru Relawan yang Tendang Sesajen Gunung Semeru

Pria yang membuang sesajen dan di video hingga menjadi viral itu dianggap aneh oleh Alissa Wahid. "Aneh sekali. Kalaupun tidak ada yang mengunggah, tindakan itu tetap salah. Kesalahan & kedzaliman tidak berubah menjadi benar hanya karena tidak ada yang mengetahui," lanjut Alissa.

Video seorang pria membuang dan tendang sesajen di Semeru menuai banyak kecaman. Kepolisian yang mendapat laporan, langsung bertindak cepat melakukan penyelidikan, dan mencari siapa pria yang ada dalam video viral tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, kepolisian telah membentuk tim untuk mencari pria yang ada dalam video tersebut. Diduga, pria itu merupakan relawan yang sedang membantu korban erupsi Gunung Semeru

"Menurut informasi yang beredar di sana, dugaannya adalah dari salah satu relawan yang ada di situ. Kita masih melakukan pencarian juga monitoring media sosialnya yang naikkan (videonya) itu," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait