PMK Hancurkan Harga Sapi, Turun hingga Rp5 juta Per Ekor

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

PAMEKASAN : Harga sapi di sejumlah pasar hewan di Pamekasan, Jawa Timur hancur akibat wabah penyakit kulit dan mulut (PMK). Penurunan ini terjadi hingga Rp5 juta per ekor.

"Penurunan harga jual sapi antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor. Kalau yang biasa laku dengan harga Rp15 juta, untuk sekarang ini hanya bisa laku antara Rp10 hingga Rp11 juta saja. Pokoknya turun drastis," kata Supandi, Jumat 10 Juni 2022.

Supandi melanjutkan, selain harga turun, sejak setengah bulan lalu juga banyak pedagang yang memilih untuk tidak membeli sapi di setiap pasaran. Mereka khawatir, sapi yang dibeli terserang penyakit, sehingga harga jual sapi bisa turun secara drastis.

"Bagi peternak, kalau mau menjual sapi, jangan menjual sekarang. Pasti rugi, karena harganya turun drastis," kata Supandi.

Baca juga : Viral Gadis Berjilbab Mesum di Terminal Pariwisata Banyuwangi

Sementara itu, pedagang sapi lainnya, Tonawar mengatakan, dirinya mengundang pedagang untuk membeli sapi miliknya, karena peternak di desa ini biasa menjual sapinya di rumahnya, yakni dengan mendatangkan pedagang.

"Saat itu, sapi saya ditawar Rp13 juta," kata Tonawar.

Namun, karena harga yang ditetapkan pedagang dinilai terlalu rendah, pada keesokan harinya, yakni pada Selasa 7 Juni 2022, dia membawa langsung sapi miliknya ke pasar sapi di Dusun Keppo, Galis, yakni pasar sapi terbesar di Pamekasan.

"Tapi sampai di sana, sapi saya malah hanya ditawar Rp11 juta, jauh lebih rendah dari tawaran sebelumnya. Padahal sapi itu saya jual Rp12 juta," kata Tonawar.

Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan Agus Wijaya mengatakan, kasus wabah PMK memang sangat berpengaruh pada aktivitas jual beli sapi di pasaran.

"Laporan dari kepala pasar sapi di Waru, hari ini menyebutkan, di sana bahkan hanya ada satu ekor sapi di pasar. Peternak dan pedagang sudah khawatir untuk melakukan aktivitas jual beli," katanya.

Peternak khawatir rugi, karena harga jual sapi sangat murah, sedangkan pedagang tidak mau membeli karena khawatir sapi yang dibeli terserang wabah PMK.


(ADI)

Berita Terkait