6 Tips Mengatur Keuangan Pasangan Muda yang Baru Menikah

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Memulai hidup baru sebagai pengantin muda, ibarat menggabungkan dua sisi yang berbeda, termasuk untuk urusan keuangan. Jika tidak jeli mengatur keuangan, hal ini bisa menjadi masalah bahkan sumber percekcokan. Idealnya, masalah keuangan menjadi topik yang harus dibahas dan disepakati sebelum seorang pria dan wanita mengikat janji pernikahan.

Kenyataannya, masalah keuangan kadang dianggap sebagai topik yang tidak romantis bahkan sensitif untuk dibahas pasangan muda. Akibatnya, kebanyakan pasangan muda memasuki pernikahan tanpa tahu kondisi atau masalah keuangan dari suami atau istrinya. Meski demikian, tak berarti masalah keuangan dapat diabaikan atau dikesampingkan oleh pengantin muda.

Tanpa ada rencana keuangan antara kamu dan pasangan, ke depannya hal itu bisa menjadi sumber konflik dalam pernikahan. Pasalnya, setelah menikah, urusan finansial yang tadinya milik pribadi sekarang berubah menjadi milik bersama. Jadi mau enggak mau, masalah keuangan harus dibicarakan secara transparan dan harus disepakati mana yang menjadi tanggung jawab bersama, dan mana yang bisa dipakai untuk keperluan pribadi.

Berikut ini, ada 6 tips mengatur keuangan khusus untuk pengantin muda agar tak menjadi sumber masalah dalam pernikahan:

Baca Juga : Google Kucurkan Dana Hibah 2 Juta Dolar AS untuk Dukung Pencari Kerja Indonesia

1. Bersikap Terbuka Soal Kondisi Keuangan

Cara terbaik untuk mengatur keuangan khusus untuk pengantin muda harus dimulai dengan membahas masalah keuangan secara terbuka. Jika hal itu tak pernah dibahas sebelum menikah, maka setelah resmi menjadi suami-istri, sebaiknya masing-masing terbuka mengenai kondisi keuangan. Hal itu, bisa dimulai dengan terbuka mengenai jumlah gaji, tabungan, utang (kartu kredit, cicilan kendaraan, cicilan rumah, dll) dan kewajiban kepada orang tua (misalnya memberi uang bulanan kepada orang tua).

2. Menetapkan Tujuan dan Impian Bersama

Cara berikutnya untuk mengatur keuangan khusus untuk pengantin muda adalah dengan menetapkan tujuan dan impian bersama. Misalnya, membeli rumah, mobil, liburan, membuat tabungan untuk anak, tabugan hari tua, atau investasi. Dengan menetapkan tujuan dan impian bersama terkait keuangan atau biasa disebut financial goals, pasangan bisa saling membantu untuk mewujudkannya. Tak hanya itu, pos keuangan pun menjadi lebih terarah dan dijalani sesusai kesepakatan bersama, sehingga tak ada yang merasa terpaksa atau terbebani.

3. Membuat Pos Anggaran Rumah Tangga

Cara mengatur keuangan khusus untuk pengantin muda yang berikut ini, terkadang dinilai sepele, namun bisa menjadi sumber persoalan atau percecokan di rumah tangga. Saat masih berstatus bujangan, Anda mungkin tak terbebani tagihan listrik, air, internet, belanja bulanan, atau cicilan rumah dan kendaraan. Namun ketika Anda berstatus menikah, pos anggaran rumah tangga harus ditetapkan, khususnya yang menjadi pengeluaran rutin setiap bulan.

Dengan membuat pos anggaran rumah tangga, Anda dapat mengetahui pos mana yang penting dan enggak penting, tentunya sesuai kebutuhan sebagai pengantin muda atau pasangan suami-istri. Hal ini, sekaligus dapat menjadi rem untuk membuat pengantin muda tak boros dalam pengeluaran hanya untuk membiayai gaya hidup, seperti membeli tas dan sepatu branded, token game online, atau biaya perawatan kecantikan yang sebenarnya tak terlalu penting.

4. Membuat Dana Darurat

Jangan pernah berpikir bahwa hidup akan berjalan baik-baik atau normal-normal saja. Kondisi pandemi covid-19 saat ini, setidaknya menjadi pelajaran berarti betapa pentingnya membuat dana darurat. Hal ini, menjadi tips berikutnya dalam mengatur keuangan khusus untuk pengantin muda.

Dengan membuat dana darurat, kondisi keuangan rumah tangga akan tetap sehat di saat terjadi kondisi di luar prediksi. Sesuai namanya, dana darurat hanya bisa digunakan saat keadaan atau kondisi yang tidak biasa atau genting. Dengan demikian, dana darurat tidak boleh diutak-atik, alias hanya bisa digunakan dalam keadaan yang benar-benar mendesak.

Para pengantin muda sebaiknya mendiskusikan hal-hal apa saja yang bisa dibiayai oleh dana darurat. Misalnya, bantuan saat orang tua atau anggota keluarga sakit, menikah, dll. Atau bisa juga digunakan untuk memperbaiki rumah yang rusak, mobil yang kecelakaan, bahkan saat kedukaan.

Buatlah akun rekening khusus untuk dana darurat, pastikan suami dan istri menggunakan debit otomatis setiap bulannya dari gaji atau penghasilan, sehingga dana darurat betul-betul merupakan dana bersama.

5. Menyiapkan Tabungan Hari Tua atau Dana Pensiun

Bagi pengantin muda yang berstatus karyawan atau PNS, mungkin tak merasa tabungan hari tua atau dana pensiun penting karena sudah ada fasilitas dari kantor atau instansi. Namun tak ada salahnya untuk membuat tabungan hari tua atau dana pensiun bersama, yang diperhitungkan sesuai usia pensiun dan kebutuhan setelah tak lagi memiliki pekerjaan atau pendapatan rutin bulanan.

Memiliki tabungan hari tua atau dana pensiun sama dengan menyiapkan bekal nanti saat Anda berada di usia yang tidak produktif lagi, biar tidak menyusahkan atau membebani keluarga bahkan anak. Pastikan kamu menyiapkan dana pensiun dalam jangka panjang. Misalnya, kamu menikah saat usia 28 tahun, dan perkiraan pensiun sekitar usia 55 tahun. Jadi, tabungan hari tua atau dana pensiun harus disiapkan selama 27 tahun.

6. Diskusikan Masalah Keuangan Secara Rutin

Salah satu cara untuk menjaga agar tidak terjadi percecokan rumah tangga gara-gara masalah uang adalah dengan mendiskusikan masalah keuangan secara rutin. Umumnya para suami menyerahkan masalah keuangan diatur oleh istri. Namun sebaiknya diskusikan masalah keuangan secara rutin, misalnya sekali sebulan, untuk mengetahui kendala apa saja yang dialami, yang mengganggu pos anggaran rumah tangga, ataukah ada biaya darurat.

Cara ini bisa membantu suami istri menyepakati biaya apa saja yang harus dikeluarkan setiap bulan, atau apakah ada biaya yang bisa dipangkas atau direalokasikan.

 


(ADI)

Berita Terkait