Amankan Nataru di Jatim, 18.855 Personel Gabungan Diterjunkan

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Sebanyak 18.855 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Lilin Semeru 2022 di Jawa Timur (Jatim). Pasukan dari TNI, Polri, Pemprov Jatim, hingga elemen masyarakat itu akan mengawal perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 di Jatim. Secara terperinci, para personel itu terdiri atas 3.797 jajaran Pemprov Jatim, 11.186 personel Polri, 1.825 personel TNI, dan 2.047 orang dari berbagai elemen masyarakat.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapan jajarannya dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat selama Nataru. Dia memastikan pihaknya akan menggandeng sejumlah pihak untuk mengawal perayaan Nataru di Jatim.

"Semuanya dipastikan akan bekerja sama dalam mengawal kenyamanan, keamanan, dan keselamatan masyarakat selama jalannya Nataru," kata Khofifah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2022 di Gedung Mahameru Polda Jatim, Rabu (21/12/2022).

Selain kesiapan personel, kesiapan armada angkutan umum turut menjadi perhatian Pemprov Jatim. Tercatat 5.444 unit bus, 130 rangkaian kereta, 214 penerbangan, dan 101 unit kapal laut disiapkan sebagai angkutan umum masyarakat menjelang perayaan Nataru. Khofifah juga menegaskan pelaksanaan Nataru kali ini jauh berbeda dengan sebelumnya. Oleh sebab itu, dirinya meminta agar semua pihak bisa melakukan antisipasi berbagai layanan dibandingkan tahun sebelumnya.

baca juga : Khofifah Beberkan Alur Pencairan Dana Hibah yang Menyeret Sahat Simanjuntak

Dia mencontohkan, seluruh fasilitas di rumah sakit daerah maupun Swasta hingga puskesmas harus stand by 24 jam. Karenanya, ia meminta fasilitas di rumah sakit dan puskesmas di seluruh titik-titik yang perlu dilakukan antisipasi semuanya dalam posisi terkoneksi. 

"Nataru kali ini mobilitas masyarakat akan naik sangat signifikan," ujarnya

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menyatakan, penyelenggaraan Rakor Persiapan Operasi Lilin Semeru 2022 Ini menjadi langkah antisipasi bagi aparat dalam mewujudkan Nataru 2022 yang aman bagi masyarakat.

"Jadi jika ada isu-isu teknis yang kemungkinan nantinya muncul, sudah kita lakukan antisipasi berdasarkan rekomendasi-rekomendasi yang dipaparkan tadi," tuturnya.


(ADI)

Berita Terkait