Rolls Royce Pamerkan Mobil Listrik Pertama Seharga Rp6,4 Miliar, Berjuluk Spectra

Rolls-Royce memperkenalkan mobil listrik pertamanya, Spectra (Foto / Istimewa) Rolls-Royce memperkenalkan mobil listrik pertamanya, Spectra (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Pabrikan mobil mewah asal Inggris, Rolls-Royce memperkenalkan mobil listrik pertamanya, Spectra. Kendaraan listrik tersebut digadang-gadang sebagai "penerus spiritual" mobil ikonik Phantom karena secara desain sangat mirip. Bedanya, jantung pacu mobil ini menggunakan motor listrik sehingga lebih halus dan tenang.

Dilansir dari Engadget, Spectra diperkirakan menggunakan sistem penggerak all-wheel drive (AWD), yang membuatnya bisa melesat dari 0-60 MPH dalam waktu 4,4 detik dan memiliki jangkauan EPA 260 mil. Ini memang bukan angka luar biasa. Tetapi penekanannya adalah pada perjalanan yang nyaman dan memanjakan, bukan pada performa.

Ini bisa tercermin di interiornya yang mewah dan tersemat sederet fitur entertainment. Sesuai dengan filosofi desain Rolls-Royce yang dipesan lebih dahulu, konsumen bahkan dapat meminta perusahaan menyesuaikan warna dial di layar. Asisten "Eleanor" dapat menangani tugas di dalam mobil sesuai dengan yang diinginkan.

Selain itu, mobil ini juga memiliki aplikasi Whispers dapat mengirim rekomendasi lokasi yang dikuratori (seperti restoran) serta memungkinkan konsumen mengontrol fungsi dasar mobil dari jarak jauh seperti kunci dan pemanas.

baca juga : Limbah Baterai Kendaraan Listrik Bisa Didaur Ulang Jadi Power Bank

Ini bukan hanya versi ulang dari desain perusahaan yang sudah ada. Spectre menggunakan platform aluminium baru yang disetel untuk EV, dan menawarkan pintu "cahaya bintang" dengan 4.796 titik cahaya. Mobil ini memiliki panjang 16 kaki dan lebar 6,6 kaki, dan roda 23 inci.

Spectre tersedia dengan pemesanan khusus pada kuartal keempat 2023. Berapa harganya? Mobil listrik super meah ini dibuka mulai dari 413.500 dolar AS atau sekitar Rp6,4 miliar di pasar Amerika Serikat. Ini bisa lebih mahal dengan opsi personal dan jika masuk ke Indonesia harganya bisa jauh melambung tinggi.


(ADI)

Berita Terkait