2 Mahasiswa UINSA Gondol Proyektor untuk Beli Kuota Internet

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjalani sidang kasus pencurian tiga proyektor di kelas. Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Ronggo Ardyanto dan Muchammad Bryan Micola Abadi. Mirisnya, uang hasil penjualan barang curian itu digunakan untuk membeli kuota internet.

Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kedua mahasiswa semester 3 itu melakukan aksi pencurian usai jam perkuliahan. Sebelum beraksi, mereka telah memastikan tidak ada kamera pengintai atau CCTV di dalam ruangan. Aksi pencurian itu dilakukan dua kali pada 10 dan 17 Oktober 2022.

Keduanya saat itu menjalani perkuliahan di ruang kelas 201 gedung E1 lantai 2 UINSA. Mereka lantas berbagi peran. Bryan bertugas berjaga di luar ruangan dan mengawasi situasi sekitar, sementara Ronggo masuk ke ruang kelas yang sudah sepi dan mencongkel proyektor yang terpasang di dinding dengan obeng.

Setelah itu, proyektor dimasukkan ke tas ransel dan langsung dibawa kabur. Mereka lantas menjualnya secara online dan terjual seharga Rp850.000. Sepekan kemudian, keduanya mencuri dua proyektor sekaligus dan kembali menjualnya seharga Rp2 juta.

baca juga : Digerebek, Pasangan Mesum di Kos Mojokerto Sembunyi di Kamar Mandi

"Uang hasil penjualan saya pakai untuk membeli kuota internet. Saya menyesal Yang Mulia," kata Bryan saat sidang di PN Surabaya.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Damang dalam surat dakwaannya menyebutkan, terdakwa beraksi setelah proses perkuliahan selesai dan ketika dosen dan semua teman-teman mahasiswanya sudah pulang. "Proyektor hasil curian itu dijual oleh kedua terdakwa itu secara daring. Tepatnya, melalui marketplace," kata Damang.

Menanggapi kasus tersebut, Koordinator Bidang Kerjasama, Kelembagaan, dan Humas (KKH) UINSA Surabaya, Ahmad Firdausi menyatakan, kampus akan melakukan evaluasi terutama di bidang keamanan. UINSA, kata dia, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada siapapun. Terlebih kepada mahasiswa.

Dalam upaya menunjang kegiatan perkuliahan misalnya, UINSA menyediakan wifi gratis yang bisa diakses seluruh civitas academika. Terdapat sekitar 254 router internet yang tersebar di seluruh area kampus. “Bahkan, pada saat pandemi pun UINSA memberikan jatah kuota kepada seluruh mahasiswa untuk kelancaran perkuliahan secara daring,” ujar Firdausi.

Karenanya, terkait pencurian LCD kampus untuk beli kuota, Firdausi menilai, hal ini tentu tidak ada hubungannya dengan kebutuhan perkuliahan. “Apalagi kejadiaannya sekitar 3-4 bulan lalu. Ini artinya perkuliahan sudah 100 persen tatap muka. Sehingga mahasiswa harus hadir di kampus dan dapat menikmati fasilitas wifi secara gratis,” ujar Firdausi.

Kendati begitu, Firdausi menegaskan, kejadian ini akan tetap menjadi bahan evaluasi kampus untuk memperketat pengamanan. “Selanjutnya, kami akan melakukan evaluasi di bidang keamanan agar dapat memberikan rasa nyaman kepada seluruh civitas academica UINSA,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait