Pria 275 Kilogram di Malang Jatuh bersama Lift, Begini Kondisinya

Dwi Ariesta Wardhana berhasil dievakuasi setelah terjatuh bersama lift di rumahnya (Foto / Metro TV) Dwi Ariesta Wardhana berhasil dievakuasi setelah terjatuh bersama lift di rumahnya (Foto / Metro TV)

MALANG : Warga perumahan Puri Kartika Blok Q, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Malang mendadak heboh. Penyebabnya, salah satu warga di rumah itu jatuh bersama lift. Korban ialah Dwi Ariesta Wardhana (38). Diduga korban terjatuh bersama lift lantaran berat badannya mencapai 275 kilogram.

Ibu korban, Ninik Endah Wahyuni (59) menceritakan naas itu berawal saat luka di kakinya tiba-tiba kambuh hingga mengeluarkan darah. Ninik sendiri memang sudah tiga tahun menggunakan kursi roda sebagai alat bantu berjalan, karena mengalami patah tulang kaki. Mendengar teriakan itu, korban lantas bergegas menaiki lift rumah yang berada di lantai 2.

"Sabtu itu, sekitar pukul 09.30 WIB, kaki saya sakit dan berdarah. Kemudian saya panggil Aris untuk turun," ujar Ninik, Senin 9 Mei 2022.

Ninik menjelaskan lift yang dipasang dirumahnya memang dipesan khusus untuk aktivitas kedua penghuni rumah. Karena berat badan mereka yang cukup besar. Namun tak berselang lama, Ninik mendengar suara keras seperti benda jatuh. Brakk!

"Saya kaget terus keluar kamar. Ternyata saya lihat Aris jatuh bersama lift," tandasnya.

Baca juga : Labfor Polda Jatim Selidiki Penyebab Ambrolnya Seluncuran Kenpark, Ini Hasilnya

Hal ini membuat Ninik panik hingga menghubungi satu per satu sanak saudara melalui telpon untuk meminta bantuan. Warga sekitar yang mendengar suara lift jatuh, banyak yang kemudian berdatangan ke rumah Ninik.

"Warga juga banyak datang, dan kemudian menghubungi PMI dan Damkar itu," kata ibu dua orang anak ini.

Tak lama kemudian, petugas PMK datang memberi bantuan. Hanya saja proses evakuasi Aries tak mudah. Ukuran tubuhnya menyulitkan petugas. Butuh waktu 3 jam sebelum akhirnya korban dikeluarkan dari dalam lift. Usai dikeluarkan, korban dibawa menuju rumah sakit. Kondisi beberapa tulangnya patah.

Untuk diketahui, korban sehari-hari korban tinggal bersama ibunya Ninik Endah Wahyuni (59) di Perumahan Puri Kartika Blok Q, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Sejak 20 tahun yang lalu ayahnya meninggal dunia. Sementara anak sulung Ninik atau kakak korban, sudah berkeluarga dan menempati rumah sendiri.

Ninik mengaku, selama proses evakuasi ia tak kuasa menahan tangis, lantaran keluhannya korban bisa terjatuh. "Saya menyesal, gara-gara saya minta tolong Aris (korban) jadi jatuh. Evakuasi lama hampir 3 jam, karena tubuh anak saya besar, 275 kilogram beratnya," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait