Duh, 4 Ekor Hewan Kurban di Surabaya Diduga Terpapar PMK

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Sebanyak empat ekor sapi kurban diduga terpapar virus penyakit mulut dan kuku (PMK) berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya sejak 25 hingga 29 Juni 2022. Keempat hewan kurban suspek PMK itu kini diisolasi, mendapatkan vitamin, dan obat-obatan untuk memulihkan kondisinya.

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya Sunarno Aristono mengatakan, dari hasil pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dilaksanakan 31 tim DKPP dibantu Kedokteran Hewan Unair dan Universitas Wijaya Kusuma di 31 kecamatan Kota Surabaya, menemukan empat ekor sapi kurban suspek PMK.

"Sedangkan hewan kurban kambing tidak ada laporan terkait PMK. Empat ekor sapi suspek PMK tersebut kini telah diisolasi, ditempatkan di kandang terpisah, diberi vitamin dan obat-obatan," kata Sunarno, Rabu 29 Juni 2022.

Sunarno menyatakan, ada beberapa hewan kurban yang sakit. Ada yang keluar air liur agak banyak. Di Rungkut, kawasan Merr, terdapat banyak lapak hewan kurban. Terdapat empat yang diduga terpapar PMK. Setelah disuntik dan dikontrol, sudah membaik dan mau makan.

"Kalau yang di Surabaya gejalanya belum parah. Artinya belum sampai melepuh di kaki dan mulutnya. Hanya demam, tidak mau makan, dan keluar air liur," jelasnya.

Baca juga : Terlibat Bentrok, 3 Oknum Pencak Silat Ditangkap

Menurut Sunarno, kambing lebih kuat dari wabah PMK. Banyak kambil yang dijual di lapak, dalam kondisi sehat. Sampai saat ini, belum ada laporan dan temuan kambing terpapar PMK.

Berdasarkan data terakhir DKPP Kota Surabaya, terdapat sebanyak 6.800 ekor sapi yang didatangkan dari luar kota ke Surabaya untuk Idul Adha tahun ini. Sebanyak 180 pedagang hewan kurban yang sudah mengajukan surat rekomendasi ke DPP Kota Surabaya untuk pengurusan surat keterangan kesehatan hewan.

"Meski ada temuan suspek PMK, DKPP kota surabaya menyatakan kondisi kesehatan hewan kurban yang ada di Kota Surabaya masih aman dengan respons penanganan yang cepat," tandasnya.


(ADI)

Berita Terkait