MALANG : Video viral tentang belasan kucing yang mati di Perumahan Putraland, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Malang, memaksa polisi turun tangan. Pasalnya, kucing-kucing tersebut diduga mati karena diracun. Video belasan kucing mati pertama kali diunggah akun Instagram @cat_lovers_in_the_world.
Video tersebut sontak menuai reaksi beragam dari warganet. Apalagi, kucing-kucing itu disebut mati karena diracun. Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo menjelaskan bahwa pasca postingan tersebut menjadi viral pihaknya lanngsung melakukan koordinasi dengan pengurus RT 08 RW 04, Perum Patraland, Keluragan Tasik Madu, Lowokwaru.
Dari hasil koordinsi tersebut ditemukan bahwa total kucing yang ditemukan mati sebanyak 5 ekor. Sementara 11 ekor lainnya dilaporkan hilang. "Dari hasil pertemuan itu, warga sangat mengecam adanya dugaan peracunan kucing. Saat ini juga warga perumahan sedang memutakhirkan data untuk memastikan secara resmi berapa banyak kucing yang mati," ucap Anton, Senin 26 September 2022.
Lebih jauh, Anton menyatakan bahwa warga juga meminta untuk adnaya penyelidikan mencari tahu siapa yang diduga melakukan aksi peracunan. Selain itu, warga juga meminta adanya upaya solusi untuk mengatasi ledakan populasi kucing di kawasan Perumahan Patraland.
Baca juga : Cemburu, Pria di Jember Bacok Selingkuhan Istri
"Warga sepakat bersama Bhabin kamtibmas akan mencari terduga pelaku yang meracuni kucing," tuturnya.
Sejauh ini, Anton menyebut bahwa ada satu opsi yang rencanannya akan dilakulan untuk mengatasi ledakan populasi kucing. Salah satunya dengan menggandeng komunitas Cat Lovers untuk memindahkan sejunlah kucing ke tempat lain. "Kami rencanakan untuk menyerahkan kepada lomunitas pecinta kucing untuk membantu mengurangi populasi kucing," tuturnya.
Di sisi lain, Ketua RT 08 RW 04, Perubahab Patraland, Kelurahan Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang, Wiratmono memastikan bahwa informasi yang beredar mengenai adanya puluhan kucing mati diracun itu tidak benar. Ia menyebut bahwa memang ada kucing yang mati, tetapi jumlah tidak sebanyak informasi yang beredar. Wiratmono juga membantah bahwa ada instruksi untuk meracuni kucing.
"Semua bisa melihat bahwa masih banyak kucing berkeliaran di perumahan kami. Kami merasa disudutkan karena pemberitana yang tidak benar. Makanya kami juga ingin menelusuri siapa yang menyebarkan informasi tidak benar itu," katanya.
(ADI)
