Diresmikan Khofifah, 2 Jembatan Bailey Gantikan Akses di Pacitan

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan dua jembatan di Pacitan (Foto / Metro TV) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan dua jembatan di Pacitan (Foto / Metro TV)

PACITAN : Dua jembatan bailey resmi difungsikan untuk menyambung akses yang putus akibat banjir di Pacitan Oktober lalu. Jembatan tersebut diresmikan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Selasa 10 Januari 2023. Kedua jembatan itu masing-masing Jembatan Kembang di Desa Kembang Kecamatan Pacitan dan Jembatan Gandu di Desa Wonodadi Kulon, Kecamatan Ngadirejo.

Kedua jembatan tersebut dibangun dengan sumber pendanaan dari Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jatim senilai Rp6,03 miliar untuk Jembatan Kembang dan Rp3,08 miliar untuk Jembatan Gandu. Jembatan Kembang membentang sepanjang 39 meter dengan lebar 4,8 meter menghubungkan Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo. Sedangkan Jembatan Gandu dibangun di atas Sungai Gandu menghubungkan Desa Wonodadi Kulon dan Desa Sembowo dengan panjang 27 meter dan lebar 4,2 meter.

Khofifah mengatakan, pembangunan kedua jembatan tersebut bertujuan memperkuat konektivitas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, di antaranya aktivitas pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.

“Jembatan putus masuk dalam prioritas penanganan. Jembatan ini bukan hanya memiliki fungsi fisik saja, melainkan juga memiliki fungsi menghubungkan ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan juga menyambungkan seduluran (persaudaraan),” ungkapnya.

baca juga : Dinilai Ganggu Ujian, Sekolah di Magetan Larang Siswa Bermain Lato-lato

Khofifah menambahkan, peresmian jembatan ini juga menjadi pendukung maksimalisasi aktivitas warga pasca pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Pusat. “Pacitan merupakan daerah kedua yang memiliki persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah di Jatim. Artinya ini menjadi potensi bahwa masyarakat Pacitan adalah masyarakat yang pekerja keras,” katanya.  

Sementara itu, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan, Pacitan merupakan salah satu daerah di Jatim yang dalam setahun selalu siaga bencana. Hal tersebut dikarenakan jika memasuki musim kemarau, maka Pacitan akan rawan kekeringan. Jika masuk musim penghujan maka Pacitan memiliki ancaman bencana tanah longsor dan banjir.

“Hal ini dibuktikan dengan adanya kejadian tanah retak yang mengakibatkan 16 rumah terdampak. Mudah-mudahan komunikasi antara BPBD Pacitan dan Pemprov Jatim bisa terbangun dengan baik agar penanganan cepat dan tanggap," ujarnya.

 


(ADI)

Berita Terkait