Dua Mayat Ditemukan dalam Sehari di Pantai Selatan Tulungagung

Korban tenggelam di pantai selatan Tulungagung dievakuasi petugas ( Foto / Metro TV) Korban tenggelam di pantai selatan Tulungagung dievakuasi petugas ( Foto / Metro TV)
TULUNGAGUNG : Dua mayat ditemukan dalam sehari di pantai selatan, Kabupaten Tulungagung, Selasa 22 Juni 2021. Kedua mayat tersebut telah dievakuasi petugas dan telah dibawa keluarga. Mayat pertama diketahui Suwito (65), nelayan asal Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung. Korban sebelumnya telah dilaporkan hilang empat hari di pantai selatan.

"Jasad Suwito terapung di atas air dengan kondisi membusuk," ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Trisakti Saiful Hidayat, Selasa 22 Juni 2021.

Suwito dinyatakan hilang sejak Jumat 18 Juni 2021 setelah sebelumnya berpamitan memancing ikan, sekitar pukul 22.00 WIB. Perahu korban ditemukan di perairan pantai Godek yang berjarak sekitar 4 km dari rumah. Perahu dalam kondisi nyaris tenggelam. Pencarian oleh petugas gabungan langsung dilakukan dengan menyisir seluruh lokasi.

Tepat di hari keempat, jasad korban terlihat mengapung di sisi timur perairan Pantai Ngelo, Desa Jengglongharjo. "Nelayan yang pertama kali melihat dan langsung melapor," kata Trisakti.

Kondisi jenazah sudah rusak, membengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap. Untuk memastikan identitas jenazah, petugas mendatangkan anak laki-laki korban."Dipastikan itu memang korban Suwito," kata Trisakti.

BACA JUGA : Menganggur, Lulusan Sarjana Ekonomi di Mojokerto Bisnis Narkoba

Di hari yang sama seorang awak Kapal Motor (KM) Alam Samudra 18 ditemukan meninggal dunia di perairan pantai selatan Popoh, Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Yang bersangkutan diketahui bernama Evin Sebastian (24), warga Desa Sinangong Prenjeng Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Korban yang baru bekerja 1,5 bulan dari kontrak enam bulan, meninggal di atas kapal yang dia awaki. Kematian korban diduga karena sakit. "Sebelum meninggal korban sempat masuk angin disertai batuk," kata Trisakti.

KM Alam Samudra 18 berlayar dari Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman Jakarta mulai 29 Mei 2021. Di perairan Popoh, kapal berhenti untuk melakukan aktivitas pencarian ikan. Informasi yang dihimpun petugas, sebelum meninggal korban mengalami sakit sejak Minggu 20 Juni 2021.

Petugas lalu mengevakuasi jenazah korban ke Pelabuhan Popoh. Di pelabuhan, keluarga menyambut jenazah yang rencananya langsung dibawa ke Pekalongan. Kepada petugas, keluarga mengatakan korban sudah lama memiliki riwayat sakit batuk dan mudah lelah. Menurut Trisakti, dari hasil pemeriksaan, petugas juga tidak menemukan tanda bekas kekerasan. Atas dasar itu keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah.

"Dalam pemeriksaan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan," kata Trisakti.

 


(ADI)

Berita Terkait