Kenalkan Sejarah Sunan Giri Melalui Pertunjukkan Teater

Sunan Giri mendatangi masyarakat  yang diperagakan oleh siswa kelas VI SDN 1 Sidomoro saat melakukan ritual pemanggilan hujan (Foto / Metro TV) Sunan Giri mendatangi masyarakat yang diperagakan oleh siswa kelas VI SDN 1 Sidomoro saat melakukan ritual pemanggilan hujan (Foto / Metro TV)

GRESIK : Masyarakat Gresik yang belum masuk Islam sedang tertimpa musibah. Yakni paceklik tidak turun hujan berkepanjangan. Lantas, masyarakat melakukan ritual pemanggilan hujan dengan gerakan tarian.

Saat itu, masyrakat Gresik masih menganut kepercayaan animisme. Mereka menyertakan tumbal dan ritual sebagai persembahayan kepada leluhur agar keinginan mereka dikabulkan.

Di tengah ketidaktahuan itu, datanglah Sunan Giri. Dia mengenalkan kepada masyrakat tentang Tuhan. Allah lah yang patut disembah dan tak ada yang lain di dunia ini yang mampu memberikan pertolongan.

Hanya saja, kedatangan Sunan Giri tak serta merta disambut dengan tangan terbuka. Sunan Giri ditolak dengan nada tinggi hingga diancam dibunuh. Setelah perdebatan itu, akhirnya masyarakat mau mengikuti ajaran Sunan Giri namun dengan syarat.

Jika Sunan Giri mampu mendatangkan hujan, masyarakat akan meninggalkan kebiasaan jahiliah itu. Sunan Giri pun meminta kepada Allah. Atas izin Allah, hujan pun turun dan masyrakat pun mengikuti ajaran yang dibawa Sunan Giri. Mereka berbondong-bondong masuk Islam.

Baca juga : Anak Tukang Servis Jam Tangan Jadi Lulusan Terbaik AAL

Kisah di atas merupakan aksi teaterikal yang dibawakan siswa kelas VI SDN 1 Sidomoro, Gresik. Aksi tersebut dibawakan saat kelulusan siswa dalam menempuh jenjang pendidikan. Sebanyak 82 siswa kelas VI yang lulus tahun ajaran 2021/2022 ini sangat kompak dalam memainkan kisah perjalanan Sunan Giri saat syiar di Gresik.

Pentas di halaman SDN 1 Sidomoro itu pun mengundang perhatian masyarakat setempat. Mengingat meski diperagakan oleh anak-anak usia SD, namun pertunjukan begitu elok.

Anis Setyawati, guru kelas VI mengatakan, wisuda kali ini begitu istimewa. Sebab pra siswa mempersembahkan theaterikal berjudul “Pituduh Giri Kedaton”. Yakni menceritakan awal perjalanan Sunan Giri saat syiar agama Islam di Gresik.

Anis menyebut, dalam pentas ini diperagakan oleh 82 siswa kelas VI. Dimana sebelumnya, di acara yang sama para siswa mengikuti prosesi wisuda kelulusan.

“Kami harap dengan adanya pentas ini nilai sejarah terutama mengenai sunan giri terus melekat di benak para siswa. Kemudian, para siswa bisa terus kreasi ketika berada di jenjang pendidikan selanjutnya,” pungkasnya.


(ADI)