Inovatif, Petani Padi Blitar Sukses Kembangkan Pupuk Alami Berbahan Rumput

Wabup Blitar Rahmat Santoso mengikuti panen raya padi di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar/ist Wabup Blitar Rahmat Santoso mengikuti panen raya padi di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar/ist

BLITAR: Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso mengikuti panen raya padi di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Rabu 2 Maret 2022. Istimewanya, padi yang dipanen menggunakan pupuk nutrisi alami Bioska berbahan rumput!  

“Ini inovasi luar biasa, bisa memanfaatkan bahan baku di sekitar untuk membuat pupuk nutrisi alami pengganti pupuk kimia,” ujar Wabup yang akrab dipanggil Makdhe Rahmat ini.

Didampingi Kepala Dinas Pertanian, Wawan Widianto dan beberapa Kepala OPD serta Muspika Kecamatan Kademangan, Makdhe Rahmat melakukan panen raya perdana di lokasi pertanian organik dengan ikut langsung memotong padi dan menggilingnya.

BACA: Tuntut Pengusutan Mafia Pupuk, Pemuda Madura Blokade Pintu Masuk Mapolda Jatim

Makdhe Rahmat mengapresiasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mulyo Desa Plosorejo yang telah sukses menanam padi komoditas  inbrida dengan teknologi budidaya aplikasi nutrisi Biosaka.

Menurutnya, aplikasi nutrisi Biosaka dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia (pupuk bersubsidi), karena saat ini ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani sangat terbatas dan harga pupuk non subsidi sangat mahal.

Selain itu, aplikasinya ramah lingkungan karena dibuat dari bahan organik dan bisa menghasilkan produksi beras yang sehat yang tidak banyak akumulasi zat-zat kimia.

"Untuk itu saya meminta Dinas Pertanian dan Pangan bersama-sama dengan kelompok tani agar mengembangkan aplikasi nutrisi biosaka lebih luas lagi kepada para petani di Kabupaten Blitar. Saya juga berpesan, seluruh petani agar tetap tekun belajar dan memperkaya pengetahuan dibidang pertanian. Harus berorientasi pada hasil dan bisa membaca peluang pasar. Ajak anak-anak muda agar tertarik berbinis di bidang pertanian," ucapnya.

Sementara itu, pengurus Gapoktan Tani Mulyo, Sumarsono mengatakan, demplot padi yang dipanen ini menggunakan pupuk nutrisi alami Biosaka, berbahan baku tanaman rumput yang ada di sekitar.

“Hasil teknologi inovasi pupuk nutrisi alami ini sudah teruji di sejumlah daerah.  selain biaya lebih ringan hasilnya lebih banyak dibanding menggunakan pupuk kimia,” kata Sumarsono.

Diungkapkan Sumarsono saat ini ada 5 hektar lahan pertanian organik milik anggota Gapoktan Tani Mulyo, yang ditanai padi menggunakan pupuk nitrisi alami Biosaka dan belum di panen.

Kelebihan dari penggunaan pupuk nutrisi alami Biosaka, selain biaya murah dibanding pupuk kimia. Dimana estimasi per hektar dengan pupuk nutrisi alami Biosaka sebesar Rp 200.000, bisa menghasilkan panen sekitar 9 ton.

“Butiran padi lebih banyak, berbobot atau berisi, batang lebih kuat dan tahan terhadap serangan hama tanpa menggunakan pestisida,” ungkapnya

Selain di Kademangan, Makdhe Rahmat juga  melihat panen raya padi sehat di Desa Tangkil, Kecamatan Wlingi. Ke depan, orang nomor dua di  Kabupaten Blitar berhrap mampu swasembada beras.

"Kita juga akan membantu dalam pemasarannya. Sehingga harapannya, ada peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat petani di Kabupaten Blitar, " ucapnya.


(TOM)

Berita Terkait