Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan Aplikasi 3D Benda Bersejarah Islam Majapahit

Aplikasi tiga dimensi (3D) untuk mangenalkan benda peninggalan bersejarah Islam Kerajaan Majapahit di Museum Trowulan. Aplikasi tiga dimensi (3D) untuk mangenalkan benda peninggalan bersejarah Islam Kerajaan Majapahit di Museum Trowulan.

SURABAYA : Mahasiswa program studi Teknik Informatika, Untag Surabaya, Nur Iqu Luqmanul Hakim menciptakan sebuah aplikasi tiga dimensi (3D) untuk mangenalkan benda peninggalan bersejarah Islam Kerajaan Majapahit di Museum Trowulan. Aplikasi tersebut sebagai tugas akhir skripsinya yang berjudul "Rancang Bangun Aplikasi Augmented Reality Pengenalan Peninggalan Benda-benda Bersejarah Islam Kerajaan Majapahit di Pusat Informasi Majapahit".

Mahasiswa asli Mojokerto yang akrab disapa Iqu ini mengaku, aplikasi yang dikembangkannya tersebut mendapatkan arahan penuh dari dosen pembimbing Aidil Primasetya Armin.

"Awalnya dalam penelitian tugas akhir ini saya ingin memperkenalkan kota tempat tinggal saya. Namun dosen pembimbing sekaligus Kaprodi Teknik Informatika menyarankan untuk lebih spesifik melakukan penelitian di Pusat Informasi Majapahit yang ada di Museum Trowulan," ujar Iqu, Sabtu 3 September 2022.

Terdapat 18 objek benda-benda bersejarah Islam asal Kerajaan Majapahit yang disuguhkan dalam aplikasi tersebut, seperti Prasasti Pusponegoro, Nisan Troloyo, Piring Porselen terenkripsi Arab, Keris Bertulis Arab, Nisan Troloyo, Nisan Troloyo Motif Surya, Nisan Troloyo Motif Kala, Gong, Bata berelief Wanita Menari.

Baca juga : Cuan Berlimpah dari Budidaya Ayam Onagadori

Juga ada Bata Berelief Flora, Bata Berelief Wayang, Figurin membawa alat musik, Figurin wanita membawa alat musik, mangkok terenkripsi arab, Prasasti Leran/Fatimah Binti Maimun, Celupak/Lampu, Figurin terakota muslim dan Blencong. Dalam Aplikasi AR Islam diciptakan Iqu, objek bersejarah ditampilkan dalam bentuk 3D. Kelebihannya adalah pengunjung bisa lebih interaktif dengan objek bersejarah karena dapat melihat objek secara 360 derajat.

"Pengguna aplikasi dapat melakukan rotasi objek 3D sehingga menampilkan seluruh sudut benda bersejarah," ungkapnya.

Pada aplikasi ini juga terdapat fitur kuis, menu kuis ini selain difungsikan sebagai game juga sebagai uji pemahaman mengenai sejarah. Iqu menambahkan, dalam aplikasinya juga terdapat fitur 'Sejarah', yang artinya menjelaskan sejarah singkat perkembangan Islam pada Kerajaan Majapahit.

"Aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan panduan dan audio," tambahnya.

Barcode ini disebar di beberapa titik Museum Trowulan dan pengunjung cukup melakukan scan barcode dari aplikasi tersebut.

"Kini pengunjung bisa tahu bahwa museum tidak lagi ketinggalan zaman. Target utama selanjutnya ialah siswa sekolah yang belajar sejarah, dapat menggunakan alat teknologi yang dibuatnya, seperti yang diterapkan di museum," tandasnya.


(ADI)

Berita Terkait