Cuan Berlimpah dari Budidaya Ayam Onagadori

Sauqi Kharisma sukses membudidaya ayam Onagadori (Foto/ Istimewa) Sauqi Kharisma sukses membudidaya ayam Onagadori (Foto/ Istimewa)

JEMBER : Sauqi Kharisma, warga Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, Jember, sukses melakukan budidaya ayam Onagadori. Dia berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta. Di pasaran, ayam Onagadori laku keras sebagai ayam hias untuk diikutsertakan dalam kontes. Ayam ras asal Jepang itu memiliki keunikan dibanding ayam hias lainnya yakni ekornya yang panjang.

"Ayam ini jinak, cuma nangkring hidupnya," kata Sauqi, Minggu 4 September 2022.

Dirinya menuturkan, butuh waktu 21 hari hingga telur menetas dan siap untuk dibudidayakan sebagai ayam hias. Ayam jenis ini merupakan persilangan antara ayam Shokoku dengan ayam hutan. Dia menyebut, Onagadori tidak berganti bulu layaknya ayam pada umumnya. Alasan itu yang membuat ayam ras ini memiliki ekor yang panjang.

"Dari telur harus dapat perlakuan baik, lampu penetas harus dikontrol setiap hari," tutur dia.

Menurut Sauqi, Onagadori sudah mahal bahkan sejak ayam itu masih berbentuk bibit. Dia biasa memasarkan bibit ayam Onagadori Rp1,5 juta per ekor. Maka tak pelak, saat ayam Onagadori siap kontes harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Baca juga : Film Pendek Garapan Taylor Swift Bakal Tayang di TIFF 2022

"Ayam ini untuk hias, ekornya panjang. Orang awam taunya buat ayam aduan," tutur Sauqi.

Dia mengaku biasa menjual ayam Onagadori secara online. Namun tak sedikit pelanggan berasal dari luar kota yang membeli langsung datang ke rumahnya.

 


(ADI)