Diguyur Hujan 4 Jam, Petani Bawang Merah Tulungagung Merugi

Petani bawang merah di Tulungagung panen lebih cepat. (metrotv) Petani bawang merah di Tulungagung panen lebih cepat. (metrotv)

TULUNGAGUNG: Diguyur hujan deras selama lebih dari 4 jam, hektaran lahan bawang merah siap panen di Tulungagung, Jawa Timur, terendam air. Akibatnya, para petani harus menelan kerugian lantaran harga jual bawang merah anjlok lebih dari 50 persen.

Sedikitnya, ada sekitar 8 hektar lahan pertanian bawang merah di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur yang terendam banjir.

Air mulai menggenangi lahan tersebut, sejak Jumat pagi, 12 November 2021 setelah malamnya di guyur hujan deras selama lebih dari 4 jam.

Kuswek, salah seorang petani bawang merah mengatakan tanaman bawang merah yang terendam banjir rata-rata telah berumur antara 55 hari hingga 60 hari. Artinya  tinggal menunggu beberapa hari lagi untuk panen.

BACA: Nelayan Pasuruan Hilang di Perairan Tlocor Sidoarjo

"Petani harus memanen hari itu juga karena bawang merah akan membusuk jika terlalu lama terendam air, " keluhnya

Akibat banjir dan panen lebih cepat, para petani banyak yang merugi sebab harga bawang merah di sawah turun drastis.

Salah seorang pedagang bawang merah, Ahmad Efendi mengatakan jika dalam kondisi normal harga borongan bawang merah di lahan seluas 100 ru atau 1.400 meter persegi antara Rp 16 juta hingga Rp 17 juta.

"Karena banjir ini hanya berani menawar antara Rp 7 juga hingga Rp 8 juta karena bawang merah yang terendam air akan lebih beresiko cepat membusuk, " ujarnya.

Tidak hanya harus merugi karena harga yang turun. Sebagian petani juga kesulitan menjual hasil panennya saat itu juga karena belum ada pembeli.

 


(TOM)

Berita Terkait