390 Warga Korban Banjir Bandang Malang Tinggalkan Pengungsian

Warga meninggalkan tempat pengungsian banjir bandang Malang (Foto / Metro TV) Warga meninggalkan tempat pengungsian banjir bandang Malang (Foto / Metro TV)

MALANG : Ratusan korban banjir bandang di Kota Malang mulai bertahap meninggalkan tempat-tempat pengungsian. Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebelumnya mereka bertahan di pengungsian Brawijaya Edupark Senaputra, selama empat hari sejak banjir bandang menerjang Kamis 4 November 2021.

Pantauan di lokasi, pengungsian Senaputra hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari pemukiman warga yang tinggal di bantaran sungai Brantas itu. Di posko pengungsian Senaputra, puluhan warga tampak berada di posko yang merupakan ruang terbuka. Berbagai macam bantuan menumpuk diluar ruang pengungsian, dapur umum turut didirikan untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi

Camat Klojen Heri Sunarko mengatakan, ratusan kepala keluarga (KK) ini merupakan warga RT01 sampai RT07/RW06 Kelurahan/Kecamatan Klojen, Kota Malang. "Tempat pengungsian sudah kita tutup. Warga sudah dipulangkan secara bertahap," ujar Heri Sunarko.

Baca Juga : BPBD Gresik Tak Tanggap Bencana Banjir, Risma Ngamuk

Dia mengungkapkan, tidak kurang 390 jiwa warganya mengungsi pasca banjir bandang yang memporak-porandakan rumah mereka. Para pengungsi ini berasal dari RT01 sampai RT07/RW06, Kelurahan Klojen. Awalnya, jumlah KK yang mengungsi sebanyak 238 KK, kemudian warga yang mengungsi di shelter 2 yakni di RS Saiful Anwar dipindahkan ke posko Senaputra.

"Jadi totalnya ada 390 jiwa yang mengungsi di sini," kata Heri.

Pemulangan para warga ke rumahnya ini seiring mulai dibersihkannya rumah-rumah warga. Di sisi lain, mitigasi juga bakal dilakukan dengan memberikan informasi ke warga akan membunyikan kentongan sebagai penanda debit air Sungai Brantas naik. "Tadi kami melakukan mitigasi sederhana, saat debit sungai naik, kita memakai kentongan sebagai tanda bahaya. Warga diharapkan segera menyelamatkan diri ke posko pengungsian ini (Senaputra)," katanya.

Heri mengaku, hanya ada tiga rumah yang mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang. Satu di antaranya hanyut terbawa banjir yakni milik Rohman (62), warga RT07/RW06 Kelurahan Klojen. "Ada tiga rumah mengalami rusak berat, satunya hilang. Mereka untuk sementara akan tinggal menumpang di rumah Ketua RT," katanya.

 

 


(ADI)

Berita Terkait