Khofifah Perintahkan BPBD Identifikasi Dampak Banjir Jember

Situasi lokasi banjar bandang di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. (Dok: BPBD Jatim) Situasi lokasi banjar bandang di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. (Dok: BPBD Jatim)
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember segera mengidentifikasi korban yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Jember. Pemprov Jatim berjanji membantu perbaikan rumah yang hancur akibat terjangan banjir.

"Ada rumah warga yang tertimbun, ada yang dapurnya kena longsoran. Saya sudah minta BPBD segera diidentifikasi agar setelah tanggap darurat selesai, rekonstruksi bisa langsung dikerjakan," kata Khofifah di Surabaya, Minggu, 2 Februari 2020.

BPBD Jember mencatat sekitar 15 rumah penduduk rusak akibat terendam lumpur saat banjir. Khofifah menegaskan Pemprov Jawa Timur akan memberikan bahan bangunan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak. Dia juga bakal berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperbaiki jalan yang terputus setelah tanggap darurat selesai.

"Makanya kami minta BPBD segera mengindentifikasi untuk selanjutnya dilakukan rekonstruksi perbaikan bangunan yang rusak," ujar dia.

Khofifah telah meninjau proses penanganan banjir bandang di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Dia juga sempat memantau pembuatan bronjong untuk mengatasi pengikisan pada dinding penahan tanah agar tidak terjadi longsor.

"Kami target lima hari lagi bronjong dan sandbag (karung berisi pasir) sudah terpasang, sudah selesai," ujar dia.

Khofifah mengaku sudah menggelar rapat koordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII untuk melakukan penanganan pascabanjir bandang. Rapat koordinasi juga melibatkan perwakilan Kementerian PUPR di Jatim.

"Kami membahas langkah peninggian tanggul demi mengantisipasi terjadinya banjir bandang susulan. Kami masih terus koordinasi untuk langkah ke depan," pungkas dia.


(IDM)

Berita Terkait