Nisfu Syaban dan Amalannya

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Nisfu Sya’ban menjadi salah satu moment yang sangat dinanti oleh kalangan umat Islam, yakni malam tanggal 15 Sya’ban atau pertengahan bulan ke-8 dalam kalender Hijriah. Nisfu Sya’ban diyakini sebagai waktu melebur dosa bagi mereka yang memohon ampunan. Dalam istilah masyarakat Indonesia, adakalanya disebut sebagai malam pergantian ‘buku catatan amal’ dalam setahun terakhir.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab terdapat dalil yang bersumber dari Hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang menerangkan tentang momentum malam Nisfu Sya’ban. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Baihaqi; ‘Bila tiba malam Nisfu Sya’ban, Malaikat berseru menyampaikan pesan dari Allah Azza wa Jalla: Adakah orang yang memohon ampun, akan aku ampuni. Adakah orang yang meminta sesuatu, maka aku akan berikan permintaannya’.

Terdapat beragam amalan yang biasa dikerjakan umat Islam khususnya saat Nisfu Sya’ban, hal itu tujuan untuk meraih keutamaan pada moment tersebut. Di antaranya melaksanakan ibadah berupa puasa sunnah, serta beberapa amalan yang baik lainnya.

baca juga : 5 Tradisi Unik Masyarakat Menyambut Ramadhan

Dari berbagai amalan yang baik tersebut, yakni memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas segala dosa dan kesalahan yang diperbuat, serta memposisikan diri serendah-rendahnya untuk mendapat ampunan dan pintu maaf dari Sang Maha Pencipta.

Amalan lainnya berupa memanjatkan doa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, serta memperbanyak membaca dua kalimat syahadat sebagai bentuk dzikir disela panjatan doa. Namun dalam kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di Madura. Malam Nisfu Sya’ban biasanya digelar salat Maghrib berjemaah yang dilanjutkan dengan pembacaan QS Yasin sebanyak tiga kali.

Pada masing-masing awal bacaan, diniatkan memohon ampunan dan diberikan berkah umur, murah rezeki, serta selalu dikuatkan iman dan Islam. Dalam doa ampunan tersebut, sebagian besar umat Islam membaca doa ampunan berupa ‘La Ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu min al-dhalimin’ sebanyak 3.333 kali.


(ADI)

Berita Terkait