Kenali Pencegahan DBD, Mulai dari Menaburkan Bubuk Abate hingga Vaksinasi

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Clicks: Populasi nyamuk meningkat pada masa peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau. Ancaman penyakit yang harus diwaspadai pada masa tersebut, yaitu demam berdarah dengue (DBD).

Beberapa gejala umum yang dirasakan seseorang ketika terkena DBD pun sering kali dianggap sepele. Padahal, tak jarang penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu bisa menyebabkan kematian.

Jika tidak dicegah, maka orang yang terkena penyakit DBD akan semakin meningkat. Untuk itu, pemerintah di berbagai daerah mulai menyiapkan beberapa upaya mitigasi demi menanggulangi DBD. 

Kita pun di rumah juga bisa melakukan beberapa pencegahan agar penyakit ini tidak semakin menyebar luar. Dilansir dari berbagai sumber, berikut langkah pencegahan DBD yang bisa kalian lakukan di rumah.

1. Menaburkan bubuk abate

Mungkin sebagian dari kalian tidak mengetahui keberadaan bubuk abate. Padahal, bubuk abate ini dianjurkan digunakan untuk mencegah jentik nyambuk berkembang. Menaburkan bubuk abate atau larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan merupakan langkah awal pencegahan DBD. Ada baiknya, praktik ini dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Baca juga: Bangun Kesiangan? Yuk, Intip 7 Tips Ini Agar Tampak Segar Meski Tidak Mandi

Biasanya, bubuk tersebut ditaburkan di tempat yang rawan terdapat telur atau jentik nyamuk, seperti di bak mandi atau tempat air menggenang lainnya. Dengan adanya bubuk abate, maka telur atau jentik nyamuk akan mati. Sehingga, bubuk abate dinilai efektif mencegah DBD.

2. Menerapkan 3M

Perlu diketahui, penerapan 3M di sini berbeda dengan protokol kesehatan yang kita kenal untuk mencegah covid-19. Gerakan 3M yang dimaksud, yakni menguras, menutup, dan mengubur. Program 3M perlu dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan program yang dicetuskan oleh Kementerian Kesehatan itu dianggap ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD. Sebaiknya program 3M ini juga dibarengi dengan langkah-langkah pencegahan tambahan.

3. Menerima vaksin dengue

Tahukah kamu bahwa vaksin untuk penyakit DBD sudah tersedia di Tanah Air? Ya, vaksin dengue telah tersedia di Indonesia sejak September 2016. Vaksin ini disuntikkan kepada anak usia di atas 9 tahun dan orang dewasa. 

Tentunya, vaksin ini tidak bisa mencegah seseorang untuk tidak digigit oleh nyamuk yang membawa penyakit ini. Tetapi, vaksin ini bisa mencegah timbulnya gejala DBD yang berat. 

Perlu diketahui, efektivitas vaksin dengue masih belum diketahui secara pasti. Vaksin tersebut juga tidak disarankan untuk diberikan kepada orang yang belum pernah terpapar virus dengue sebelumnya. Jadi, jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter dahulu ya sebelum memutuskan untuk mendapatkan vaksin tersebut.

3. Memasang kelambu nyamuk dan kasa

Penularan virus dengue dilakukan oleh nyamuk. Untuk itu, ada baiknya kita mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah dengan memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Kalian dapat menemukan berbagai macam kasa yang dijual di luaran, seperti kasa yang terbuat dari kawat maupun magnet.

Selain memasang kasa, pencegahan DBD juga bisa dilakukan dengan memasang kelambu di kamar tidut. Pasanglah kelambu mengelilingi ranjang kalian serta ranjang bayi. Sehingga saat kalian tidur, tidak usah khawatir ada nyamuk DBD yang menggigit kalian.

4. Hindari menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Ketika aktivitas mulai padat dan membuat kita kesulitan mengatur waktu untuk melakukan pekerjaan rumah, ada saatnya kita menunda melipat cucian dan membiarkannya menumpuk begitu saja. Tetapi, kebiasaan itu harus segera dihentikan. Kenapa? Tumpukan baju yang dibiarkan lama dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia.  Begitu halnya dengan menggantung baju dalam waktu yang lama. Kebiasaan itu juga harus dihentikan sebagai langkah pencegahan DBD.

5. Memakai pakaian tertutup dan menggunakan obat nyamuk

Gigitan nyamuk pembawa virus dengue harus dihindari agar tidak terkena DBD. Salah satu upaya untuk mencegah gigitan nyamuk, yakni dengan mengenakan pakaian tertutup. Gunakanlah baju berlengan panjang, celana panjang, hingga kaus kaki ketika beraktivitas di luar ruangan. Kalau bisa, pilihlah baju dengan bahan yang dapat menyerap keringat agar kalian tidak merasa kepanasan.

Baca juga: Miliki Segudang Manfaat, Yuk Mulai Konsumsi Minyak Ikan!

Tak hanya mengenakan pakaian tertutup, kalian juga bisa mengaplikasikan obat nyamuk semprot atau oles ke kulit untuk mencegah gigitan nyamuk demam berdarah. Jangan lupa untuk mengecek komposisi dari obat nyamuk yang digunakan. Pastikan kalian memilih obat nyamuk yang mengandung bahan-bahan kimia aman, seperti DEET, picaridin, atau IR3535.

6. Menyalakan AC atau kipas angin

Beberapa riset menunjukkan aliran udara yang berasal dari kipas angina tau AC dapat mencegah nyamuk mendekati tubuh. Selain itu, aroma tubuh manusia yang disukai oleh nyamuk akan menyebar di ruangan ketika kita menggunakan kipas atau AC. Sehingga membuat nyamuk kebingungan mencari sumber bau yang sesungguhnya.

7. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Buat kalian yang suka bertanam, jangan lupa untuk melengkapi kebun kalian atau menghias interior rumah dengan tanaman pengusir nyamuk ya! Tanaman yang dimaksud meliputi serai wangi, bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium (tapak dara).

Letakkan pot-pot kecil berisi tanama pengusir nyamuk di lokasi yang strategi, seperti di pojokan rumah, di dekat jendela, atau pintu-pintu masuk. Kalian juga bisa menanam tumbuhan tersebut di kebun kalian agar nyamuk tidak berkeliaran di luar. Terutama untuk tanaman serai dan lemon balm yang tidak bisa ditanam di pot.


(SYI)