Antisipasi Kebakaran, Rutan Perempuan Surabaya Pasang APAR di 8 Titik Rawan

Petugas Lapas memasang APAR di sejumlah titik rawan di Lapas Perempuan Sidoarjo (Foto / Hum) Petugas Lapas memasang APAR di sejumlah titik rawan di Lapas Perempuan Sidoarjo (Foto / Hum)

SIDOARJO : Rumah Tahanan (Rmpuan Surabaya, Kanwil Kemenkumham Jatim memasang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di sejumlah titik rawan. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi bahaya kebakaran di dalam rutan. Untuk melengkapi fasilitas itu, Rutan Perempuan Surabaya bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya. Total terdapat delapan unit APAR jenis dry powder dan carbon dioxide yang ditempatkan di beberapa titik rawan.

Ke-8 titik tersebut yakni kantor teknis, area pintu utama (P2U), pos komandan jaga, dapur, bengkel kerja, dan blok hunian. Titik lokasi yang dipilih merupakan tempat yang dianggap rawan terjadi insiden kebakaran. Sebelumnya, tim damkar telah melakukan peninjauan lokasi.

"Ternyata tim damkar menyarankan agar kami menambah beberapa APAR dan langsung ditindaklanjuti hari ini," ujar Kepala Rutan Perempuan Surabaya Amiek Diyah Ambarwati, Selasa 14 September 2021.

BACA JUGA : Dalami Penyebab KebakaranLapas Kelas I Tangerang, Kalapas Bakal Diperiksa Polisi

Amiek mengatakan, langkah itu diambil sebagai salah satu upaya deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban, khususnya mengantisipasi terjadinya kebakaran. Amiek menyatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan penguatan dari sisi sumber daya manusia (SDM), mengingat mayoritas petugas merupakan perempuan.

"Kami juga berencana mengadakan pelatihan petugas, agar petugas kami punya pengalaman," ujarnya.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono menekankan bahwa meski bangunan gedung Rutan Perempuan tergolong baru, namun harus tetap waspada. Petugas juga harus memiliki kemampuan yang sama dalam penanganan bencana. Sehingga, sangat penting ada pelatihan teknis penanganan bencana di sana.

"Rutan Perempuan ini kan termasuk satker dengan perlakuan khusus, sehingga memang perhatiannya harus lebih besar," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait