Unesa Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Pencabulan Dosen Kepada Mahasiswi

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Unesa membentuk tim khusus untuk mendalami viralnya dugaan kasus pelecehan seksual dosen terhadap mahasiswinya yang muncul di akun Instagram @dear_unesacatcallers. Tim yang dibentuk berasal dari jurusan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum itu nantinya, tim akan menginvestigasi dan mengumpulkan seluruh bukti-bukti terkait. Sehingga kasus tersebut segera terungkap.

Humas Unesa, Vinda Maya hingga sekarang belum bisa membeberkan kondisi korban yang telah menerima pelecehan seksual. Hal itu akan dikonfirmasikan kepada kepala jurusannya terlebih dahulu. “Saya tanyakan ke Kajurnya dulu ya (terkait kabar korban) bentar,” ujar dia.

Kasus ini mencuat setelah Dalam unggahan akun @dear_unesacatcallers menceritakan kronologi secara umum pelecehan yang dialami salah satu mahasiswi Unesa. Menurut akun itu, kejadian tersebut bermula saat si mahasiswi yang disebut dengan inisial A sedang melakukan bimbingan skripsi. Bimbingan skripsi itu dilakukan antara mahasiswi A dengan dosen H.

Baca Juga : Heboh Pria Berjubah Tendang Sesajen di Semeru, Begini Perintah Bupati Lumajang

Bimbingan skripsi tersebut dilakukan di sebuah ruangan yang dulu sekitar tahun 2020 yang dipakai untuk gedung jurusan hukum. Saat melakukan bimbingan skripsi itu, dalam ruangan hanya ada antara korban A dengan dosen berinisial H tersebut. Maklum, waktu bimbingan skripsi dilakukan di saat sore hari di saat banyak orang lainnya yang sudah pulang.

Selain itu, bimbingan skripsi di kampus ini biasanya memang dilakukan saat dosen mempunyai waktu senggang. Dan itu biasanya ada di waktu sore hari. Bimbingan pun awalnya berjalan seperti biasanya.

Bimbingan berjalan dengan diskusi dan tanya jawab antara dosen H dengan mahasiswi A. Namun, mungkin karena melihat situasi sekitar yang sudah sepi, dosen H pun memanfaatkan situasi. Sejurus kemudian dosen H berkata pada korban A, “Kamu cantik,” yang kemudian disusul ciuman dosen H kepada mahasiswi A.

Sejak kejadian tersebut mahasiswi A merasa ketakutan untuk melakukan bimbingan skripsi. Padahal di satu sisi dia harus menyelesaikan revisi skripsi sebelum tanggal terakhir Surat Penetapan Kelulusan (SPK). Aksi dosen untuk mendekati A ternyata tak hanya dilakukan di kampus saja.

Dosen H ternyata juga beberapa kali melakukan panggilan video kepada A dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Masalahnya saat melakukan panggilan tersebut, dosen H tak memakai busana atas. Sekuat tenaga mahasiswi A mencoba untuk mengabaikan panggilan tersebut.

Namun satu sisi yang lain, mahasiswi A juga dibingungkan dengan tenggat waktu penyelesaian revisi skripsinya. Sedangkan untuk melakukan bimbingan secara bertemu fisik mahasiswi A mengaku takut. Dia khawatir dosen H akan berlaku lebih setelah kejadian pertama terjadi.

Masih menurut akun @dear_unesacatcallers, mahasiswi yang menjadi korban dosen H ini sebenarnya tak hanya satu. Akun @dear_unesacatcallers mengklaim sudah menerima tiga aduan korban yang menyampaikan kejadian yang sama. Semuanya mahasiswi jurusan hukum.

Pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa), saat ini tengah mengusut kasus terkait adanya salah satu dosenya yang diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswanya.


(ADI)

Berita Terkait