Arkeolog BPCB Tinjau Temuan Struktur Bata Kuno di Babat Lamongan

Tim BPCB Jatim mengecek struktur batu bata di Babat, Lamongan (Foto / Metro TV) Tim BPCB Jatim mengecek struktur batu bata di Babat, Lamongan (Foto / Metro TV)

LAMONGAN : Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur meninjau struktur batu bata kuno merah di Dusun Jetis, Desa Sambangan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Dalam kesempatan tersebut, Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho memastikan bahwa struktur batu bata kuno merah tersebut merupakan benda lama. Kendati demikian, pihaknya tidak menemukan pecahan tembikar atau keramik lama di area temuan batu bata tersebut.

“Batu bata yang ditemukan ini dipastikan batu bata lama, bukan batu bata baru,” tandas Wicaksono, Jumat 8 Oktober 2021.

Meski demikian, Wicaksono belum mengetahui perkiraan secara pasti terkait zamannya. Dari penelitian sementara, diketahui bahwa struktur batu bata kuno tersebut terdiri dari 4 sampai 5 lapis, serta akan terbaca jika struktur batu bata tersebut roboh ke utara.

Lalu untuk mengetahui seberapa luas struktur bangunan batu bata kuno, masih diperlukan penelitian lebih dalam lagi. “Bata bata yang ditemukan saat adanya pengurukan makam Mbah Piyak ini memang terstruktur dari beberapa lapis, ada yang 4 lapis dan ada yang 5 lapis. Jika dilihat dari permukaannya, dimungkinkan roboh ke utara. Namun untuk benar-benar memastikannya, diperlukan penelitian lebih lanjut,” tandasnya.

Baca Juga : Facebook Instagram Down Lagi, Ini Penyebabnya

Sementara mengenai teknologi pembuatan batu bata kuno yang ditemukan ini, Wicaksono menjelaskan, pembuatannya memakai spesi tanah liat. Pihaknya juga memengindikasikan bahwa kemungkinan masih ada struktur bangunan yang lebih luas, baik ke dalam maupun ke samping.

Lalu dari batu bata yang ditemukan, menurut Wicaksono, dugaan kuatnya ini hanya bagian dari permukaannya saja yang berukuran 2,5 meter x 1,7 meter. Oleh karena itu, ukuran struktur tersebut belum bisa diketahui secara gamblang.

Wicaksono juga memaparkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat. Jika tidak ada aral melintang, maka tahun depan akan dilakukan ekskavasi terhadap temuan struktur batu bata kuno ini.

“Riwayatnya ada aktivitas warga yang teragenda setiap tahunnya, yakni pada bulan Juli, masyarakat menggelar sedekah bumi. Jadi di Desa Sambangan ini ada bekas pemukiman lama dan ada tradisi seperti sedekah buminya,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait