Update Mayat Terbungkus Karpet di Ngawi, Polisi : Ada Luka di Kepala Akibat Benda Tumpul

Petugas mengevakuasi mayat di bawah jembatan tol Ngawi (Foto / Istimewa) Petugas mengevakuasi mayat di bawah jembatan tol Ngawi (Foto / Istimewa)

PONOROGO : Satreskrim Polres Ponorogo terus melakukan koordinasi dengan Polres Ngawi. Koordinasi dilakukan terkait penemuan mayat terbungkus karpet ditemukan di bawah jalan tol di Ngawi beberapa waktu lalu. Sebab, dugaannya mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Berkaitan dugaan penganiayaan atau pembunuhan yang berada di sebuah rumah kontrakan di Dusun Jatisari Desa Semanding Kecamatan Jenangan Ponorogo. Sebab pada hari Sabtu 24 Juni 2023 malam itu, tetangga ada yang mendengar suara minta tolong dari dalam rumah kontrakan itu.

“Sejak adanya penemuan mayat pada hari Kamis (29/6) lalu, kita intens melakukan koordinasi dengan Polres Ngawi,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudi Kurnia, Senin 3 Juli 2023.

Tim Satreskrim Polres Ponorogo pun juga meluncur ke Kabupaten Ngawi saat dilakukan otopsi terhadap mayat tersebut. Otopsi yang  dilakukan tim dokter forensik rumah sakit di Ngawi itu, menemukan adanya fakta-fakta yang mengejutkan.

baca juga : Terekam CCTV Saat Beraksi, Residivis Curanmor Bangkalan Ditembak

Hasil otopsi sementara, dokter forensik menerangkan adanya patahan di tulang rawan di bagian kepala atas dari mayat yang terbungkus karpet itu. Selain itu adanya luka yang membekas di belakang kepala dari bawah ke atas. Luka di belakang kepala itu, diperkirakan karena adanya pukulan dari benda tumpul. “Diperkirakan luka itu disebabkan oleh pukulan oleh benda tumpul,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Nganjuk itu.

Sementara dugaan mayat yang ditemukan di Ngawi berkaitan dengan Jenangan Ponorogo itu  tidak lain karena karpet pembungkus mayat tersebut. Pasalnya, karpet pembungkus mayat yang ditemukan di bawal tol Ngawi itu, identik dengan karpet yang hilang di rumah kontrakan Ponorogo.

Hal itu dipastikan oleh pemilik rumah kontrakan yang dibawa polisi ke Ngawi. Untuk melihat langsung karpet pembungkus mayat tersebut. “Karpet yang dilihat langsung ke Ngawi itu, identik dengan yang hilang dari rumah kontrakan,” kata Niko.

Meskipun karpet itu identik, namun Satreskrim Polres Ponorogo belum sekonyong-konyong menyimpulkan mayat itu merupakan korban pembunuhan di dalam rumah kontrakan. Korps Bhayangkara itu masih ingin melakukan pembuktian secara ilmiah. Yakni dengan mencocokkan sampel DNA di tubuh korban, dengan bercak darah yang ada di kontrakan.

“Sampel dari tubuh korban dan sampel bercak darah sudah dikirim ke laboratorium forensik Polda Jatim. Pencocokan sudah berproses, hasilnya masih kita tunggu,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait