Pasca Banjir, Kunjungan Wisata di Kota Batu Turun Signifikan

Wisata air Selecta mulai ramai pasca Batu sudah turun level PPKM (Foto / Metro TV) Wisata air Selecta mulai ramai pasca Batu sudah turun level PPKM (Foto / Metro TV)

BATU : Kunjungan wisata di Kota Batu turun signifikan pascabanjir bandang, Kamis 4 November 2021 lalu. Kondisi ini dirasakan sejumlah pengelola wisata sejak beberapa hari terakhir. Direktur Taman Rekreasi Selecta Kota Batu Sujud Hariadi misalnya mengaku ada penurunan hingga 50 persen pascamusibah banjir tersebut.

"Jadi setelah dibuka kembali itu sudah cukup bagus. Sudah ada peningkatan, namun ada dampak banjir bandang," ujar Sujud Hariadi.

Sujud menerangkan, bila penurunan wisatawan terasa pada Sabtu dan Minggu pasca adanya banjir bandang di Kota Batu. Dijelaskan Sujud, sebelum adanya banjir bandang misalnya, angka wisatawan di hari Sabtu berada di sekitaran 1.800-2.000 orang, tetapi hal itu menurun signifikan.

Baca Juga : Izinkan Anak di Bawah 12 Tahun, Wisata Kota Batu Kembali Ramai

"Minggu ini, hari Minggu tidak sampai 2.000 wisatawan, kurang lebih 1.500an. Padahal minggu sebelumnya diatas 2.000 pengunjung. Sabtu sebelumnya sudah hampir 2.000 sekitar 1.800an, dan Sabtu kemarin 850 pengunjung. Jadi turun kurang lebih 50 persen," ucapnya.

Menurut Sujud, beberapa wisatawan terpaksa membatalkan kunjungannya karena faktor cuaca yang kurang bersahabat dalam akhir-akhir ini. Hal ini membuat rombongan wisatawan dengan menggunakan bus-bus cukup berkurang signifikan.

"Memang cuaca juga kurang mendukung, hujan sering terjadi, sehingga rombongan bus-bus juga sudah mulai berkurang lagi," katanya.

Sementara Guest Relation Officer Jatim Park 2 Edo Mayranda Hardi Pratama mengakui penurunan juga dirasakan objek wisata Jatim Park 2 pasca adanya bencana banjir bandang di Kota Batu. Penurunan terjadi sekitar 30 - 40 persen, meski di akhir pekan Sabtu dan Minggu kemarin perlahan-lahan mulai kembali meningkat.

"Ada penurunan signifikan 30-40 persen di hari Jumat, kalau Sabtu Minggu mulai stabil di kisaran 1.000an, tapi tidak signifikan naiknya," tuturnya.

Namun diakui Edo sapaan akrabnya, wisatawan yang biasanya terdapat rombongan mulai berkurang signifikan. "Mayoritas didominasi keluarga. Kalau rombongan hanya 10-20 persen saja," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait