Populasi Elang Jawa di Kawasan Bromo Bertambah, Ini Penyebabnya

Populasi elang jawa meningkat (Foto / Istimewa) Populasi elang jawa meningkat (Foto / Istimewa)

MALANG : Populasi Satwa Elang Jawa di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur bertambah. Dari total 82 jenis elang langka yang ada di Indonesia, 11 jenis spesies elang memiliki habitat di tempat itu. Ketua Raptor Indonesia Zaini Rakhman mengatakan, elang - elang salah satunya Elang Jawa itu memang menghuni beberapa titik lokasi di TNBTS.

Dari hasil kajian dan pengamatan makanan utama dari elang yakni tikus endemik juga bisa dijumpai di alam liar. "Makanan utamanya ada saat ini di sini, kita sebut tikus endemik juga di Pulau Jawa itu yang menjadi makanan utamanya," ucap Zaini Rakhman, Sabtu 30 Oktober 2021.

Tak hanya itu di TNBTS disebutkan Zaini, juga memiliki variasi vegetasi dan habitat yang variatif. Selain itu, pepohonan besar dan lebat di kawasan hutan lindung TNBTS yang terjaga, menjadi faktor burung - burung yang cukup langka ini berhabitat di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru.

"Secara habitatnya ini memungkinkan artinya sama dengan di Merapi juga memungkinkan, semakin habitatnya variatif semakin bagus itu peluang untuk bisa berkembangbiak bagus," kata dia.

Baca Juga : Kajian Potensi Tsunami di Tulungagung Dianggap Meresahkan, Warga Rusak Sirine

Sementara itu Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Novita Kusuma Wardhani mengungkapkan, dengan pelepasliaran seekor Elang Jawa pada Jumat 29 Oktober 2021 kemarin menambah populasi elang di alam liar.

"Ada 35 yang hasil jumlah Elang Jawa hasil pantauan teman-teman, ada 35. Kemudian ditambah dua kali pelepasliaran. Satu kemarin di Lumajang dan sekarang jadi 37, mudah-mudahan bertambah," ungkap Novita.

Menurutnya, khusus untuk mengawasi populasi Elang Jawa pihaknya setahun mengamati sebanyak empat kali di beberapa titik. Terakhir kali pengamatan dilakukan pada minggu kemarin, tetapi ia enggan memberitahu lokasi pastinya Elang Jawa karena khawatir akan terjadi perburuan liar.

"Minggu kemarin baru selesai dimonitoring, di empat kabupaten ada semua. Kalau dikasih sebarannya, nanti pemburunya senang. Habitatnya masih bagus. Memang paling banyak Malang dan Lumajang, karena tutupan hutannya masih sangat bagus," pungkasnya.

 


(ADI)

Berita Terkait