Lulus, 22 Dokter Muda Unusa Disumpah

22 Dokter muda Unusa disumpah (Foto / Hum) 22 Dokter muda Unusa disumpah (Foto / Hum)

SURABAYA: Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengambil sumpah 22 dokter muda. Pengambilan sumpah yang ketiga kalinya ini dilakukan di Unusa Tower, Kampus B, Jalan Jemursari, Surabaya, Sabtu 23 April 2022. Pengambulan sumpah dilakukan setelah peserta program profesi dokter dinyatakan lulus dalam mengikuti program Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).

"Ini ujian terakhir bagi calon dokter untuk memperoleh ijazah dan dapat mengikuti program internship, serta memperoleh surat tanda registrasi dokter. STR ini dibutuhkan oleh lulusan untuk bekerja dan melanjutkan studi," kata Dekan Fakultas Kedokteran Unusa, Dr. dr Handayani, M.Kes.

“Sumpah Dokter kali merupakan yang ketiga kalinya dilakukan di FK UNUSA. Untuk periode Februari 2022, seluruh peserta UKMPPD yang di daftarkan first taker, 100% lulus. Jadi kami patut bersyukur dengan capaian ini, hal ini juga merupakan sebuah prestasi yang membanggakan,” imbuhnya.

Dr Handayani menjelaskan salah satu tolok ukur keberhasilan dalam mengelola fakultas kedokteran adalah mengantarkan para mahasiswa program pendidikan profesi dokter lulus dalam UKMPPD untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter.

Baca juga : Unusa Gelar Peringatan Nuzulul Quran

“UKMPPD Ini pelaksanaannya terpusat secara nasional, sehingga angka kelulusan first taker mempresentasikan proses pembelajaran yang berkualitas,” tandasnya.

Sementara Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie mengatakan, ke depan dengan telah beberapa kali meluluskan sarjana kedokteran maupun profesi dokter, Unusa sedang merencanakan untuk mempersiapkan pendidikan dokter spesialis. Pihaknya masih mengkaji dan menyusun rencana tersebut serta mengusulkan kepada pemerintah dan asosiasi dalam pembukaan pendidikan dokter spesialis.

“Modal kami dengan memiliki tiga rumah sakit termasuk rumah sakit pendidikan utama, di bawah Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) adalah potensi yang tidak terbantahkan untuk menunjang rencana tersebut,” katanya.

Penempatan pendidikan dokter spesialis ini direncanakan di RS Islam Ahmad Yani yang kini sedang dalam tahap pembangunan.

“Dalam rencana Yarsis di gedung 13 lantai tersebut selain akan digunakan untuk layanan kesehatan juga akan dijadikan sebagai rumah sakit pendidikan sekaligus pendidikan profesi dokter spesialis (PPDS). Dalam rencana pengembangan Yayasan, di RS A. Yani itu juga nantinya akan dijadikan pusat pendidikan program pascasarjana dan pusat pembelajaran digital Unusa,” katanya.

Dia menyatakan Unusa akan terus bergerak vertikal. Artinya, akan mengembangkan program pascasarjana dan spesialis, dan akan menjadi universitas atau perguruan tinggi kesehatan, karena core bisnis kami sejak awal memang di bidang kesehatan.

“Tentu fakultas atau prodi lain tetap ada, tapi semaksimal mungkin diarahkan untuk mendukung bidang kesehatan,” katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait