Digelontor Rp 218 Miliar, KONI Jatim Masih Sambat Jelang PON XX/Papua

 Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung. (ist) Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung. (ist)

SURABAYA: Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, 2 Oktober 2021, KONI Jawa Timur masih mengeluhkan minimnya dana. Padahal, tahun ini sudah mendapat total anggaran APBD Rp 218 miliar.

Informasi terbaru, KONI Jatim mendapatkan dana dari perubahan alokasi keuangan (PAK) APBD 2020 sebesar Rp 50 miliar. Sementara sebelumnya induk organisasi olahraha tertinggi di Jatim ini sudah mendapat Rp 168 miliar.

“Iya, saya juga dapat informasi segitu (Rp50 miliar), sudah fix,” ujar Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung saat dikonfirmasi sejumlah media, Jumat 3 September 2021.

Namun tambahan Rp 50 miliar jumlah ini dianggap tidak mencukupi dan jauh dari harapan KONI Jatim. Sebelumnya, KONI Jatim mengajukan tambahan PAK sebesar Rp 240 miliar  untuk persiapan akhir sampai pelaksanaan PON XX nanti.

BACA: Hasil Drawing Sepakbola PON XX/Papua: Jatim di Grup Neraka!

Erlangga menambahkan dengan anggaran yang sangat minim ini, KONI Jatim terpaksa mengubah skema anggaran yang sudah dirancang sebelumnya.

Diantaranya meniadakan tes prestasi setiap cabang olahraga yang dijadwalkan dilakukan tiga kali sebelum mereka berangkat ke Papua.   Kemudian mengurangi anggaran nutrisi atlet yang harusnya sudah mulai berjalan H-7 jelang pertandingan.

"Untuk nutrisi tambahan kita  akan diberikan hanya selama masa pertandingan saja. Selain itu, bonus mentas yang sudah kita rancang terpaksa tidak ada. Kalau bonus medali belum kita rancang.  Kami akan berpikir lagi apa yang harus dilakukan untuk memotivasi atlet," tambahnya.

Selain itu, KONI Jatim juga kelimpungan untuk mengantisipasi kekurangan tambahan penginapan yang disediakan yang di Papua nanti. Termasuk sarangan pendukung lainnya yang juga harus dilunasi.

Meski anggaran minim, Erlangga mengatakan akan berusaha maksimal untuk membawa kontingen Jatim meraih prestasi terbaik di ajang bergengsi empat tahun yang sempat tertunda akibat pandemi covid-19.

“Ya kita harus memahami situasi anggaran kita karena pandemi Covid-19 pemerintah juga harus fokus menangani itu. Atlet juga harus memahami kondisi ini gak boleh kendor dan harus tetap berprestasi,” pungkasnya.

Terkait anggaran daerah lain yang menjadi pesaing utama di PON Papua nanti, Jatim memang kalah jauh.  DKI Jakarta yang mendapatkan dukungan dana Rp 410 Miliar. sedangkan Jawa Barat kabarnya mendapat support Rp 256 miliar dari Pemprov Jabar.

 


(TOM)