2 Keluarga Terjebak Banjir di Malang, Proses Evakuasi Dramatis

Proses evakuasi warga yang terjebak banjir di Blimbing, Kota Malang (Foto / Istimewa) Proses evakuasi warga yang terjebak banjir di Blimbing, Kota Malang (Foto / Istimewa)

MALANG : Selain wilayah pakis, banjir bandang juga menerjang wilayah Blimbing, Kota Malang. Dua keluarga sempat terjebak di dalam rumah saat air menerjang wilayah tempat tinggalnya. Beruntung, warga dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) cepat datang memberi pertolongan.

Proses evakuasi pun berlangsung dramatis. Petugas bahkan harus menggunakan tali untuk membawa warga Jalan Simpang Teluk Bayur V, Kecamatan Blimbing ke dalam perahu karet. Sebab, arus air cukup deras dan membahayakan.

Tim gabungan secara perlahan menerobos banjir yang mengenangi dua pemukiman milik warga tersebut. Butuh waktu tidak sampai 30 menit dari jarak sekitar 100 meter, tim dapat menjangkau dua rumah milik warga yang terjebak banjir. Tidak adanya penerangan lampu, semakin menyulitkan proses evakuasi.

Diketahui, dua keluarga tersebut menempati dua rumah kavlingan yang proses pembangunan baru tiga tahunan itu. Mereka tidak dapat keluar, karena banjir sudah mencapai hampir separuh bangunan rumah. Petugas berhasil mengevakuasi kedua korban sekitar pukul 20.06 WIB, setelah hampir dua jam terjebak arus banjir.

Baca juga : Banjir Rendam Kabupaten Malang, 128 Warga Mengungsi

Salah satu petugas BPBD Kota Malang Slamet Hartono turut melakukan evakuasi menjelaskan, dari rumah pertama yang berhasil dijangkau, ditemukan tiga orang. Mereka merupakan satu keluarga yang terdiri atas ibu hamil, putranya berusia sekitar 5 tahun, serta suaminya.

"Dari rumah pertama, di situ ada tiga jiwa," kata Hartono

Sementara dari rumah kedua, lanjut Hartono, yang jaraknya berdampingan dengan rumah pertama ditemukan empat orang. Terdiri dari seorang ibu, anak perempuan, suami dan saudaranya laki-laki. "Rumah kedua ada empat orang, yakni ibu, anaknya perempuan, suami, dan saudaranya. Jadi total yang berhasil dievakuasi sebanyak tujuh orang," ujarnya.

Hartono mengaku, proses evakuasi dilakukan didahulukan terhadap rumah pertama. Alasannya, di rumah tersebut dihuni seorang ibu hamil dan putranya berusia lima tahun. "Kami fokus evakuasi di rumah pertama, karena urgent. Ada ibu hamil dan anak-anak," katanya.


(ADI)

Berita Terkait