Waduch, 25 Orang di Surabaya Diduga Terpapar Covid-19 Varian Baru

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Rumah Sakit (RS) Lapangan Kogabwilhan II Surabaya terus dibanjiri pasien covid-19 klaster Madura dan buruh migran. Saat ini, jumlah total pasien yang dirawat di RS tersebut mencapai 189 orang. Dari jumlah itu, 25 orang di antaranya dicurigai terpapar virus covid-19 varian baru. Pihak rumah lapangan Surabaya sudah mengirim sampel darah ke Balitbangkes Jakarta Pusat.

Ketua Relawan Covid-19 RS Lapangan Kogabwilhan II Surabaya, Radian Jadid mengatakan, hingga hari ini total pasien di rumah sakit lapangan mencapai 189 orang. Mereka terdiri atas klaster Madura 54 orang, pekerja migran Indonesia (80), dan masyarakat umum 55 orang.

“Dari total pasien tersebut, sebanyak 25 orang pasien sampel darahnya dikirim ke Balitbangkes Jakarta Pusat karena CT valuenya rendah dan dicurigai terpapar virus covid-19 varian baru,” katanya, Rabu 9 Rabu 2021.

Dia menambahkan, semua pasien hasil tes antigen klaster Madura diperlakukan khusus dan ruangan terpisah. Hal ini bertujuan agar virus korona tidak menular ke pasien umum lainnya.

BACA JUGA : Mitigasi Bencana Tsunami, BMKG dan BPBD Siapkan Skenario Evakuasi Warga Pesisir Laut Selatan

Sementara itu, pada hari keempat penyekatan atau per tanggal 9 Juni 2021, sebanyak 190 orang aktif terkonfirmasi positif covid-19. Sehingga total jumlah mencapai 1.899 kasus positif sejak kasus ini pertama kali masuk di Bangkalan, awal tahun lalu.

Namun lonjakan di hari-hari terakhir ini belum bisa dipastikan disebabkan oleh varian baru dari klaster Pekerja Migran Indonesia (PMI). “Memang ada varian baru dari klaster PMI yakni Alpha B1.1.7 Dan Delta B1617. 2. Tetapi juga ada Beta B1.351 Yang merupakan varia dari Afrika Selatan,” kata Panglima Kodam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto.

Menurutnya, PMI yang diketahui terpapar varian baru covid-19 tersebut sudah diobati di RSUd Dr. Soetomo Dan Rumah Sakit Lapangan Indrapura. “Kami berharap kepada tokoh ulama, kyai, tokoh masyarakat dan klebun mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi prokes, agar bisa meminimalisir penyebaran virus,” harapnya.

 


(ADI)

Berita Terkait