Tak Harus Rekreasi, Ini Salah Kaprah Perilaku Self Healing di Masyarakat

Salah satu destinasi wisata di Malang (Foto / Metro TV) Salah satu destinasi wisata di Malang (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Self healing merupakan istilah yang kian dekat dengan anak muda. Proses ini dianggap sebagai solusi yang bisa dilakukan sendiri untuk meringankan stres yang dialami sehari-hari. Namun sebenarnya, pemahaman soal self healing kerap kali salah kaprah. Di antaranya menganggap proses ini sesuatu yang instan.

Pemahaman soal self healing seringkali juga dianggap sebagai hal instan. Padahal, metode ini memerlukan tahapan-tahapan tertentu untuk kemudian bisa memberikan dampak bagi pelakunya. Duduk, menenangkan sama seperti diri, memejamkan mata, penyembuhan lain, dan menikmati nafas ini butuh waktu agar bisa disebut self healing.

Self healing bisa terwujud dengan jalan yang konsistensi. Dibutuhkan waktu juga pekerjaan secara berkala agar bisa terwujud secara dan self healing benar-benar berdampak. Perlu diingat jika sebenarnya bersenang-senang, sebenarnya bukanlah senang-senang. Self healing ini merupakan cara atau upaya agar bisa mengatur yang ada di dalam diri. Sehingga tidak tepat jika self healing hanya dimaknai sebagai berfoya-foya, apalagi sekedar bersenang-senang.

Baca Juga : Peringatan Hari Bra Sedunia, Ini Sejarahnya

Self healing yang benar bisa dilakukan dengan meditasi. Misalnya saat bangun tidur jangan dahulukan mengecek handphone. Ada baiknya jika melakukan meditasi sebelum melakukan aktivitas di pagi hari. Ini bisa dimulai dengan mengatur pernapasan, kemudian menyusun rencana apa yang hendak dilakukan hari itu, lalu fokus pada diri sendiri.

Selain meditasi, olahraga pada pagi hari juga bisa menjadi salah proses self healing yang baik. Sebab dapat menjadi sarana secara fisik, terutama agar lebih sehat dan segar. Jika ingin self healing dengan melakukan apa yang disukai, pilihlah kegiatan produktif dan tidak hanya bersifat senang-senang.

Bagi yang suka bergerak, bisa menari atau melakukan gerakan seperti yoga. Jika mencintai seni lukis, dapat menggunakan media warna dan gambar untuk meregulasi emosi. Yang penting harus ingat, kuncinya yaitu konsistensi. Hal lain yang bisa dilakukan misalnya menekuni hobi,yang produktif, tapi bukan hanya senang-senang.

Self healing bukan perkara sembarangan yang cuma dilakukan tanpa ada produktivitas. Sebab self healing yang salah kaprah tidak akan berdampak apapun pada kesehatan mental maupun kesehatan fisik.


(ADI)

Berita Terkait