Produk Halal Indonesia Mulai Dilirik Pasar Luar Negeri

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Bagi umat muslim wajib memilih makanan, minuman, hingga produk halal. Apalagi saat ini permintaan produk halal semakin meningkat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan industri halal. Pengeluaran sektor halal di Indonesia pada 2019 mencapai 220 miliar dolar AS dan pada 2025 angka tersebut diproyeksi bertambah hingga 330,5 miliar dolar AS.

“Pengembangan ekonomi kreatif syariah ini harus 360 derajat. Fokusnya apa yang kita makan sehari-hari, apa yang kita pakai sehari-hari dan apa yang kita lihat sehari-hari, yaitu halal food, modest fashion, media and recreation. Oleh karena itu, kita perlu menghadirkan para enterpreneur muda," ujar Sandiaga Uno.

Direktur Utama Halal Network International (HNI), Agung Yulianto mengatakan, kini Indonesia patut berbangga, karena dapat membuat produk-produk halal yang berkualitas dengan bahan-bahan asli Indonesia dan dibuat di Indonesia. "Jadi, sekarang kita tidak perlu lagi impor untuk mendapatkan produk halal berkualitas. Bahkan sebagian besar produk-produk ini telah diekspor ke berbagai negara,” tutur Agung melalui keterangannya belum lama ini.

Agung menjelaskan hal tersebut menjadi komitmen perusahaannya dan para anggota di dalamnya untuk mengatasi persoalan ekonomi Indonesia. “Kami peduli terhadap produk asli Indonesia, karena kami menyadari jika impor lebih besar dari ekspor itu membahayakan negara kita, berarti terjadi defisit neraca perdagangan," ujarnya.

Baca Juga : Kuasai Baterai Kendaraan Listrik, Indonesia Berpotensi Jadi Negara Terkaya di Dunia

Menurut Agung, Indonesia akan dapat menjadi negara maju jika ekspornya lebih besar dari impor. Ketika ekspor meningkat, maka akan terjadi surplus perdagangan, yang berarti devisa negara dan per kapita penduduknya semakin besar. Dia menambahkan, tak hanya soal produk halal dan ekspor-impor, kepedulian terhadap ekonomi Indonesia juga terwujud dengan mengajak sektor usaha UMKM untuk tumbuh bersama dalam memproduksi produk halal.

“Sebagai perusahaan bisnis halal network di Indonesia yang fokus pada penyediaan produk-produk barang konsumsi yang halal dan berkualitas, kami juga mencoba meningkatkan taraf pelaku UMKM di Indonesia," kata Agung

Sementara itu, Komisaris HNI Rofik Hananto mengatakan, saat ini sudah ada lebih dari 21 pelaku UMKM yang menjadi perusahaan besar dan bekerjasama. Selama ini, sektor UMKM belum mendapatkan perhatian yang cukup, padahal sebagian besar PDB Indonesia berasal dari UMKM.

“Kami sangat peduli terhadap hal tersebut, sebagai contoh sebelumnya terdapat salah satu pengusaha UMKM yang kami bina, hanya dapat menjual produk sabunnya 500-1.000 buah per bulan, kini setelah kami tingkatkan, produksinya mencapai 2 juta buah per bulan,” tutur Rofik.

 


(ADI)

Berita Terkait