Tewaskan 155 Korban di Itaewon, Ini Sejarah Perayaan Halloween yang Diperingati Tanggal 31 Oktober

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Perayaan Halloween dilakukan masyarakat di berbagai belahan dunia setiap tanggal 31 Oktober. Salah satunya di Itaewon, Korea Selatan. Naasnya perayaan itu menewaskan ratusan korban. Tercatat hingga Selasa 1 November 2022, ada 155 korban tewas dari tragedi itu.

Lalu bagaimana sejarah Hallowen?, dari data yang dihimpun Clicks.id berikut ulasannya.

Sejarah Halloween

Dilansir dari History, Halloween berasal dari festival bangsa Celtic kuno, yaitu festival Samhain. Bangsa Celtic yang hidup sekitar 2.000 tahun yang lalu tersebut merayakan tahun baru mereka pada 1 November. Mereka percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia orang hidup dan orang mati menjadi kabur.

Oleh karenanya, pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, ketika diyakini bahwa roh orang mati kembali ke bumi. Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman, kehadiran roh dari dunia lain konon dapat membantu pendeta Celtic untuk meramal masa depan.

Untuk memperingati peristiwa itu, pendeta Celtic akan membuat api unggun yang besar, di mana orang-orang akan berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai persembahan kepada dewa mereka. Selama perayaan berlangsung, mereka mengenakan kostum yang biasanya berupa kepala dan kulit binatang, untuk mengusir para hantu.

baca juga : Shiny Happy Records Rilis Album Kompilasi Lagu Band Indiepop Internasional yang Bawakan Lagu Musisi Tanah Air

Setelah perayaan berakhir, bangsa Celtic akan menyalakan kembali perapian untuk melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.

Asal Mulai Istilah Halloween

Pada abad ke-7 Masehi, Gereja Katolik Roma mengubah All Saints Day atau All Hallows, hari perayaan orang-orang kudus gereja, menjadi 1 November. Ini berarti malam All Hallows jatuh pada 31 Oktober. Dua abad kemudian, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic, yang masih memertahankan Festival Samhain.

Perayaan malam All Hallows pun mirip dengan Festival Samhain, yakni dengan api unggun besar, parade, dan memakai kostum sebagai malaikat atau iblis. Perayaan yang sebelumnya disebut sebagai All Hallows Eve, kemudian dikenal sebagai Halloween

Mengapa Halloween identik dengan labu menyeramkan?

Secara umum, Halloween disimbolkan dengan labu yang dibentuk menyerupai wajah menyeramkan. Karakter itu disebut Jack O’Lantern. Jack O’Lantern merupakan arwah yang berkeliaran sambil membawa lentera karena dirinya berhasil menipu iblis agar tak dimasukkan ke dalam neraka.

Akan tetapi, tidak diizinkan masuk ke surga karena dosa-dosanya. Legenda tersebut direpresentasikan menjadi labu seram yang diletakkan di depan rumah. Selain itu, kostum kucing hitam juga sangat populer selama perayaan Halloween.

Kucing hitam sering digambarkan sebagai keluarga penyihir, di mana para penyihir ini berubah menjadi kucing hitam untuk menyembunyikan diri.

Tradisi lain dalam perayaaan Halloween adalah trick or treat. Trick or treat dirayakan dengan kostum yang menyeramkan, di mana dilakukan sambil berkeliling membawa labu menuju rumah tetangga untuk meminta permen sambil berteriak “Trick or Treat”.


(ADI)

Berita Terkait