Mengenal Photografi Mini Figure yang Kian Diminati

ilustrasi (Foto / Hot.kenobi) ilustrasi (Foto / Hot.kenobi)

MALANG : Photografi dunia terus berkembang seiring bertambahnya peradaban manusia. Cabang photografi pun mengikuti perkembangan itu.  Salah satu cabang yang mulai banyak mendapat perhatian adalah photografi mini figure.

Tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan. Bayangan ini kemudian dikenal sebagai foto pertama.

Saat ini, hampir 2 abad kemudian, dunia photografi mengalami perkembangan pesat, terutama paska ditemukannya teknologi kamera digital dan telepon pintar. Setiap produsen berlomba lomba mencipta kamera terbaik berkualitas tinggi, dengan harga murah.

Sejalan dengan kondisi tersebut, kemampuan manusia menghasilkan gambar terbaik, turut mengalami evolusi. Sejak beberapa tahun terakhir, sebuah jenis photografi baru, pengembangan dari photografi makro tercipta, penggabungan antara teknologi, keterampilan serta kreatifitas manusia.

Salah satu komunitas yang fokus dengan aksi tersebut adalah, Ngalam Mini Figure (NMF) 87. Diawali dengan berkumpulnya 4 orang pendirinya beberapa tahun sebelum pandemi covid, NMF 87 terus berkembang dengan bertambahnya jumlah anggota mencapai angka puluhan orang.

Baca juga : Selandia Baru Ciptakan Plastik dari Sarang Lebah, Tahan Api hingga 260 Derajat Celcius

"Secara berkala, kami menggelar aksi berburu foto bersama, di dalam dan luar ruangan," kata pendiri NMF 87, Rico Andi Alentino, Senin 30 Mei 2022.

Menurut Rico Objek foto beurukuran 1 banding 87 menjadi target utama kamera. Demi mendapatkan gambar terbaik, sejumlah tema diciptakan, berupa penambahan detil objek. Mulai dari patung manusia, binatang, properti, sport hingga jenis pekerjaan manusia sehari hari.

"Tak hanya kamera, memotret mini figur ini memiliki kesulitan tersendiri. Keterampilan dan kreatifitas para photografer dituntut ekstra. Selain itu juga kesabaran," terangnya.

Rico mengatakan yang jadi kendala komunitasnya ialah ketersediaan mini figure. Sebab, tidak semua orang mampu mendapatkannya. Harganya yang tinggi jadi pertimbanganya. Satu mini figure itu bisa berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Itupun harus dibeli melalui kanal import jika ingin mendapatkan detil dan warna sempurna," terangnya.


(ADI)

Berita Terkait