Malang Raya Siaga Bencana Hidrometeorologi

lustrasi--Korban bencana di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Malang, Agung Dwi Prayogo, membersihkan reruntuhan bangunan rumahnya. (Foto: MI/Bagus Suryo) lustrasi--Korban bencana di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Malang, Agung Dwi Prayogo, membersihkan reruntuhan bangunan rumahnya. (Foto: MI/Bagus Suryo)

MALANG: Pemerintah daerah di Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, Jawa Timur, mengantisipasi bencana hidrometeorologi.

Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan sudah melakukan berbagai upaya preventif banjir saat hujan deras disertai angin.

Dinas Lungkungan Hidup dan BPBD juga terus mendata pohon-pohon rawan tumbang sepanjang jalan protokol. Mitigasi bencana diperlukan karena banyak pohon berusia tua apalagi ancaman puting beliung merata di Jawa Timur.

BACA: Hati-hati, Gelombang Tinggi di Pacitan Mencapai 6 Meter

Selain itu, Pemkot Malang menyiapkan pompa untuk mengantisipasi genangan saat terjadi hujan agar tidak sampai menimbulkan kerugian secara masif.

"Petugas juga mengecek timbunan sampah," terang Sutiaji, Selasa, 26 Oktober 2021.

Pemkot Batu melakukan upaya serupa karena potensi cuaca ekstrem sejak November sampai Januari 2022 mengancam kota wisata tersebut. Karena itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko meningkatkan kewaspadaan.

"Biasanya, Kota Batu akan menghadapi bencana banjir dan longsor. Kita harus mempersiapkan diri untuk mengantisipasi, termasuk pembersihan dan penanaman pohon vetiver," kata Dewanti Rumpoko.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengimbau warga yang bermukim di perbukitan, bantaran sungai dan sekitar tebing curam agar berhati-hati dan bersiaga.

"Potensi bencana tanah longsor dan banjir bisa terjadi sewaktu-waktu selama musim penghujan ini," imbuhnya.

 


(TOM)

Berita Terkait