Bocah SD di Surabaya Nyaris Diculik, Begini Modusnya

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Seorang bocah perempuan yang duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambaksari I, Jalan Mundu Nomor 35, Surabaya nyaris jadi korban penculikan. Diduga, pelaku seorang laki-laki itu hendak membius serta merampas anting-anting korban. Beruntung, korban berhasil selamat.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku berpura teman orang tua korban yang diminta menjemputnya di sekolah. Ketika pelaku hendak membius korban, ia langsung berontak dan berteriak. Kejadian itu diketahui seorang guru Taman Kanak-kanak (TK) setempat sedang melintas. Korban akhirnya dapat diselamatkan. Sementara terduga pelaku langsung melarikan diri.

"Dari cerita ibu-ibu teman sekolah anak saya, kejadiannya itu di dekat arah Pasar Nyamplung. Korban katanya anak kelas I, cewek. Waktu itu katanya anaknya jalan kaki pas pulang sekolah," terang Ayu, warga Tambaksari, yang juga anaknya sekolah di SDN tersebut, Rabu 21 September 2022.  

Menurut Ayu, korban memang setiap hari selalu pulang sendirian, tidak pernah dijemput orangtuanya. Informasi itu didapatnya dari sejumlah wali murid di SDN tersebut. "Cerita dari ibu-ibu wali murid begitu. Katanya pelakunya laki-laki. Mau bius si adeknya kelas I itu. Tapi terus teriak-teriak dan ditolong guru TK," jelasnya.

Sebelum kejadian ini, tepatnya ketika awal masuk sekolah usai pendaftaran, bocah perempuan kelas I juga hampir menjadi korban penculikan. Namun yang dulu pelaku disebutkan merupakan seorang perempuan paruh baya dan mengaku sebagai bude korban.

Baca juga : Unej Siapkan Sanksi Tegas Terhadap Pelaku Dugaan Perploncoan di Fakultas Teknik

"Cerita dari wali murid kalau yang dulu itu pelakunya cewek. Sudah agak tua. Ngaku-ngaku sebagai budenya. Tapi si anaknya (korban) ini pintar. Waktu itu lari ke guru-guru kemudian mengatakan tidak kenal dengan pelaku. Akhirnya pelaku kabur," ulas Ayu.

Dari kejadian ini, perempuan 41 tahun tersebut mengaku takut dan was-was. Meski ia selalu on time menjemput anak perempuannya yang kini duduk di bangku kelas 5. "Setelah dengar kabar ini, ibu-ibu wali murid takut semua. Bahaya banget mas kalau sudah seperti itu. Apalagi kalau yang diincar anaknya masih kecil. Kayak kelas I ini. Kan bahaya," tandasnya.


(ADI)

Berita Terkait